Konten Media Partner

Terapkan Protokol Kesehatan, Slanik Water Park Lampung Mulai Dibuka untuk Umum

14 Juni 2020 16:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu spot di Slanik Water Park Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu spot di Slanik Water Park Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Sidik Aryono/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Dengan menerapkan serangkaian protokol kesehatan pencegahan COVID-19, taman wahana air Slanik Water Park mulai dibuka untuk pengunjung, Minggu (14/6).
ADVERTISEMENT
Setelah hampir tiga bulan ditutup karena pandemi COVID-19, yakni dari 20 Maret 2020, Slanik Water Park yang terletak di Jalan Raya Karang Anyar, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan tersebut akhirnya dibuka kembali untuk pengunjung sejak Sabtu 13 Juni 2020.
Staf Marketing Slanik Water Park, Ratna Sari mengungkapkan bahwa, Slanik Water Park memberanikan diri untuk beroperasi setelah mempersiapkan serangkaian protokol kesehatan pencegahan COVID-19, baik bagi pengunjung maupun bagi karyawan.
Staf marketing Slanik Water Park Lampung Ratna Sari saat ditemui Lampung Geh, Minggu (14/6) | Foto : Syahwa Roza Hariqo/ Lampung Geh
"Persiapan kita sudah membuat surat izin, yang awalnya kita akan buka pada 26 Mei, tapi belum diizinkan oleh pemkab setempat. Akhirnya kita matangkan protokol kesehatan di Slanik Water Park, kita ajukan lagi suratnya ke pemda, kemudian dari Dinas Pariwisata Provinsi meninjau langsung ke sini, mereka bilang sudah bagus protokolnya, tinggal dilengkapi SOP-nya. Dan kita buka mulai kemarin Sabtu 13 Juni 2020, ini masih percobaan, kalau misalkan disuruh tutup, ya kita tutup, tapi semoga bisa tetap buka ke depannya," jelas Ratna saat ditemui Lampung Geh.
Pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun dan pendataan pengunjung Slanik Water Park Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
Setiap pengunjung yang datang ke Slanik Water Park wajib menggunakan masker, dan jika tidak menggunakan masker tidak diizinkan masuk. Jadi pengunjung harus mempersiapkannya dari rumah, atau dapat membeli kepada petugas di depan loket.
Wasteafel portable di Slaink Waterpark Lampung, Sabtu (14/6) | Foto: Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
Sebelum memasuki area lobi, penggunjung diharuskan mencuci tangan menggunakan sabun di tempat-tempat yang telah disediakan. Setelah itu, pengunjung akan dilakukan pengecekan suhu tubuh menggunakan thermo gun oleh petugas. Jika suhu tubuh di bawah 37 derajat, diperbolehkan untuk masuk ke area wahana, dan jika melebihi suhu tersebut, maka akan ada penanganan lanjutan.
Pengunjung Slanik Water Park sedang mencuci tangan sesuai protokol kesehatan pencegahan COVID-19, Minggu (14/6) | Foto Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
"Kita juga bekerjasama dengan tenaga medis guna mengantisipasi kemungkinan buruk yang tidak kita inginkan. Pengunjung juga dilakukan pendataan setelah dilakukan pemeriksaan suhu tubuh. Nama, alamat, dan nomor handphone pengunjung dilakukan pendataan," tambah Ratna.
ADVERTISEMENT
Setelah itu, barulah pengunjung dapat mengantre untuk mendapatkan tiket masuk di loket-loket dengan tetap menjaga jarak sesuai tanda-tanda yang sudah dibuat oleh pihak Slanik Water Park.
Penerapan protokol jaga jarak di Lobi Slanik Water Park Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
"Protokol juga kami terapkan ke sejumlah fasilitas yang ada, seperti gazebo, pelampung, tikar, serta tempat duduk pengunjung kita bersihkan dan disemprot dengan disinfektan setelah selesai dipakai. Selain itu, untuk fasilitas ruang ganti itu juga dilakukan secara bergantian maksimal 5 orang, begitu juga untuk kapasitas gazebo kita batasi 5 orang saja," lanjut Ratna.
Suasana pengunjung di salah satu wahana Slanik Water Park Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Syahwa /Roza Hariqo
Untuk memastikan protokol kesehatan di area wahana Slanik Water Park diterapkan oleh pengunjung, terdapat petugas di setiap wahana untuk memonitor. "Pengunjung memang diwajibkan memakai masker selama ada di area Slanik Water Park, kecuali saat sedang berenang," ujar Ratna.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk petugas dan karyawan yang Slanik Water Park juga menerapkan protokol pencegahan COVID-19 dengan menggunakan masker, sarung tangan bedah dan juga face shield.
"Karyawan kita juga saat ini sudah dipekerjakan kembali, setelah sebelumnya sebanyak 39 orang karyawan dirumahkan karena pandemi COVID-19. Pemberlakuan hari kerja yang sebelumnya liburnya 1 hari dalam seminggu, sekarang menjadi 2 hari dalam seminggu," tutur Ratna.
Hari pertama dibuka, Ratna mengatakan ada sebanyak 60 orang yang berkunjung ke Slanik Water Park. Dimana sebelumnya Slanik Water Park mampu menampung hingga 5.000 pengunjung setiap harinya. "Saat ini jumlah pengunjung masih kita batasi, sekitar 40 persen hingga 50 persen saja. Pengunjung kita kebanyakan dari luar Bandar Lampung, seperti dari Lampung Timur yang paling banyak," Kata Ratna.
ADVERTISEMENT
Slanik Water Park dibuka mulai pukul 09.00 - 16.30 WIB untuk hari Senin sampai Jumat. Pada hari Sabtu dan Minggu dibuka mulai pukul 08.00 - 17.00 WIB.
Salah satu pengunjung, yakni Nimas asal Sukarame Bandar Lampung mengatakan bahwa dirinya mengetahui Slanik Water Park telah dibuka kembali dari media sosial Instagram. "Ini karena masih awal dan belum terlalu ramai jadi saya berani, apalagi ini masih di situasi pandemi COVID-19. Tadi juga kita datangnya dari pagi biar nggak terlalu ramai," ujar Nimas.
Nimas, salah satu pengunjung Slanik Water Park Lampung asal Sukarame Bandar Lampung, Minggu (14/6) | Foto : Syahwa Roza Hariqo/Lampung Geh
Nimas mengatakan, untuk protokol yang diterapkan di Slanik Water Park sejauh ini merasa aman, di sisi lain dia hanya bersama sanak saudara saja. "Yang pasti nanti pulang dari sini dibilas lagi, mandi lagi di rumah biar bersih. Tadinya mau ke laut (pantai), tapi kayaknya masih murang aman, terus saudara ngajak ke sini," kata Nimas.
ADVERTISEMENT
Meskipun jumlah pengunjung masih jauh dari biasanya, seluruh wahana di Slanik Water Park sudah dioperasikan. Di antaranya Kolam Olimpik, Kolam Ombak, Kolam Selai, dan Kolam Arus atau Dragon River. (*)