Konten Media Partner

Terungkap, Penyewa Jasa Joki CPNS Kejaksaan Ternyata Warga Lampung Tengah

20 November 2023 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wanita muda yang diamankan karena diduga menjadi joki tes CPNS instansi Kejaksaan di Lampung. | Foto : Dok. Kejati Lampung
zoom-in-whitePerbesar
Wanita muda yang diamankan karena diduga menjadi joki tes CPNS instansi Kejaksaan di Lampung. | Foto : Dok. Kejati Lampung
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Peserta CPNS yang menggunakan jasa joki mahasiswi Institut Teknologi Bandung (ITB) inisial RT alias RDS (20) ternyata warga Lampung Tengah.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Lampung, Kombes Pol Umi Fadillah Astutik.
Ia mengatakan penyewa joki CPNS telah diperiksa sebagai saksi untuk klarifikasi kasus tersebut.
"Penyewanya inisial N warga Lampung Tengah," katanya saat dihubungi awak media.
Umi mengungkapkan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, pelaku RT alias RDS dijanjikan bayaran sebesar Rp 25 juta jika berhasil lolos.
"Bayaran yang akan diterima Rp 25 juta," ucapnya.
Seorang wanita berinisial RT diamankan oleh Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung bersama panitia pengawas tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Wanita muda berusia 20 tahun ini diamankan lantaran diduga menjadi joki dalam pelaksanaan tes SKD CPNS instansi Kejaksaan yang berlangsung di Gedung Graha Achava Join, Jalan Pramuka, Rajabasa, Bandar Lampung.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejati Lampung, Ricky Ramadhan mengatakan, wanita yang diduga menjadi joki itu diamankan, Senin (13/11) kemarin.
"Pelaku joki ini merupakan wanita berinisial RT (20) kemudian ditangkap di lokasi sekitar pelaksanaan tes pukul 15.00 WIB dan diamankan oleh Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung," kata Kasipenkum Kejati Lampung, Ricky Ramadhan dalam keterangannya, Selasa (14/11).
Ricky menjelaskan, joki ini terungkap saat Tim PAM SDO Intelijen Kejati Lampung bersama panitia pengawas tes menemukan kejanggalan pada salah seorang peserta.
"Ketika peserta tersebut akan melakukan registrasi pengambilan PIN, pada aplikasi ditemukan terjadi ketidakcocokan wajah asli dengan foto pada data aplikasi," ungkap Ricky. (Yul/Put)