Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Tiga Desa Ini Jadi Sentra Industri Kerajinan dan Wisata Tapis di Lampung
15 Desember 2022 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Pringsewu - Tiga desa di Provinsi Lampung dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung sebagai sentra industri kerajinan dan desa wisata kampung tapis.
ADVERTISEMENT
Ketiga desa itu yakni Pekon Lugusari di Kabupaten Pringsewu, Pekon Way Sindi di Kabupaten Pesisir Barat, dan Desa Wisata Sailing di Kabupaten Tanggamus.
Pencanangan tiga desa tersebut menjadi Sentra Industri Kerajinan dan Desa Wisata Kampung Tapis dilakukan oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, pada Kamis (15/12) di lokasi wisata Ledeng Pendem (Lependem) Belanda Pekon Lugusari, Kecamatan Pagelaran, Pringsewu.
"Potensi ketiga desa tersebut sebagai sentra industri kerajinan tapis harus terus kita kembangkan, melalui program peningkatan kualitas dan diversifikasi produk, promosi dan perluasan akses pasar, serta sinergi dengan program pengembangan Desa Wisata," kata Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
Pencanangan tiga desa ini juga diharapkan dapat lebih mempercepat pengembangan produk tapis, karena terbukanya akses pasar yang lebih besar dari adanya wisatawan yang datang.
Kemudian juga, proses pembuatan tapis dapat menjadi wisata edukasi, terutama bagi anak-anak usia sekolah dan tentunya sangat menarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Dalam perkembangannya hingga saat ini, sulam tapis menjadi produk etnik yang bernilai ekonomi karena keindahannya. Melalui kreativitas dan inovasi, sulam tapis dikembangkan menjadi berbagai jenis produk turunan seperti pakaian yang simpel, dekorasi rumah, tas wanita, hiasan, dan lainnya.
"Alhamdulillah, selain untuk melestarikan warisan budaya, para perajin sulam tapis di Provinsi Lampung sekarang semakin bersemangat dalam menghasilkan kain tapis dan berbagai produk turunannya, karena dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga perajin," ucapnya.
Diketahui, sentra tapis di Pekon Lugusari telah dimulai sejak tahun 1992 oleh almarhumah Dra Sunarti yang saat ini telah berkembang menjadi 280 perajin tapis. Selain itu Pekon Lugusari juga telah memiliki Galeri Tapis yang diberi nama Lamban Sareng, sebagai pusat layanan informasi dan promosi produk UMKM dan perajin Tapis Pekon Lugusari. (*)
ADVERTISEMENT