Tragedi Lift Jatuh di Sekolah Az Zahra, Disnaker Akan Panggil Pihak Konstruksi

Sekolah Islam Az Zahra di Jalan Mayjend D.I Panjaitan, Kecamatan Tanjung Karang Pusat, Bandar Lampung. | Foto: Sinta Yuliana/Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung masih terus mendalami terkait kecelakaan kerja tragedi lift barang terjatuh di Sekolah Az Zahra, Bandar Lampung yang menyebabkan tujuh pekerja bangunan meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Kepala Dinas Tenaga Kerja Provinsi Lampung Agus Nompitu mengatakan, setelah melakukan pemanggilan terhadap Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra dan dua orang satpam serta satu sopir di Sekolah Az Zahra, pihaknya akan memanggil pihak lainnya.

"Kami masih meminta dan mendalami keterangan dari pihak yayasan atau Sekolah Az Zahra," kata Kadisnaker Lampung, Agus Nompitu saat dikonfirmasi, Rabu (12/7).

Lokasi lift barang jatuh di Sekolah Az Zahra, Bandar Lampung. | Foto : Dok. Disnaker Lampung

Agus menjelaskan, pihak terkait yang selanjutnya akan dimintai keterangan yakni pihak pelaksana konstruksi yang mempekerjakan para pekerja bangunan yang menjadi korban.

"Kami akan memanggil pihak-pihak yang terkait dalam penggunaan alat dan rekrutmen pekerjanya, yang dipanggil dari pihak pelaksana konstruksi," jelasnya.

Namun saat ditanya kapan rencana pemanggilan tersebut, Agus enggan membeberkannya, namun pihaknya menyatakan sudah melayangkan surat pemanggilan.

"Sudah dilayangkan surat untuk pemanggilan lanjutan," ujarnya.

Sebelumnya, tim pengawas kerja Disnaker Lampung telah memanggil Ketua Yayasan Fatimah Az Zahra, Soleh Suaedi dan dua orang satpam serta sopir di Sekolah Az Zahra.

Disnaker Lampung memanggil pihak Yayasan Fatimah Az Zahra terkait tragedi lift jatuh di Sekolah Az Zahra yang mengakibatkan 7 pekerja bangunan meninggal dunia. | Foto : Galih Prihantoro/ Lampung Geh

Para pihak yang dipanggil tersebut dimintai keterangannya di Disnaker Lampung pada Senin (10/7).

Dalam pemanggilan tersebut, Disnaker mendalami terkait siapa pihak yang bertanggung jawab dalam memberikan perlindungan ketenagakerjaan terhadap para korban, termasuk mencari tahu legalitas hubungan kerjanya. (Lih/Ansa)