Ungkapan Kesedihan Yuliana Saat Anaknya Ditahan karena Keroyok Perawat Puskesmas

Konten Media Partner
3 Agustus 2021 19:28 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mix Yuliana, Ibunda Awang Helmi saat mengungkapkan kesedihannya. | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Mix Yuliana, Ibunda Awang Helmi saat mengungkapkan kesedihannya. | Foto: Bella Sardio/ Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Tangisan Ibunda Awang Helmi mengungkapkan perasaan sedih yang amat mendalam. Dimana ia yang harus terima kenyataan bahwa kedua anaknya ditahan di Polresta Bandar Lampung pasca suaminya meninggal.
ADVERTISEMENT
Mix Yuliana (62), Ibunda Awang Helmi menceritakan awal kejadian kedua anaknya ke Puskesmas Kedaton adalah atas perintahnya.
"Demi Allah saya tidak bohong saya yang menyuruh anak saya untuk mencari oksigen jam 2 pagi," katanya.

Awal Mula Awang Helmi ke Puskesmas Kedaton

Kala itu, Minggu (4/7), Ibunda Awang panik karena suaminya sangat membutuhkan oksigen. Namun, oksigen yang dimilikinya habis. Oleh sebab itu, Yuliana menghubungi Awang untuk mencari oksigen karena kondisi suaminya (Ayah Awang) tidak baik.
"Saya telpon Awang, 2 sampai 3 kali baru diangkat. Minta untuk carikan isi tabung oksigen," ungkapnya.
Sekitar pukul 02.00 WIB, Awang bersama anak keempat Yuliana berinisial NV segera mencari oksigen di Bandar Lampung. Begitu pun sang sopir yang sangat dekat dengan keluarga, berinisial DD.
ADVERTISEMENT
"Mereka bawa tabung oksigen. Muter-muter nggak dapet," kata Yuliana.
Selain itu, Yuliana juga menelpon sang adik (Pamannya Awang) supaya menolong cari tabung oksigen yang ada isinya.
"Jam 3-an nelpon adek saya. Katanya diusahakan. Alhamdulillah dapet," imbuhnya.
Setelah mendapatkan dari sang adik. Yuliana mencoba hubungi Awang maupun dua lainnya untuk memberitahukan sudah dapat tabung oksigen yang ada isinya. "Saya telpon ketiganya gak angkat," ujarnya.
Pagi harinya, Awang bersama NV dan DD pulang ke rumah Yuliana dengan rasa kecewa. Ditambah, pasca kejadian antara ketiganya dengan seorang perawat di Puskesmas Kedaton atas nama Rendi.
"Pagi ketemu Awang katanya nggak dapet. Saya nggak tau kalau ada masalah. Waktu suami saya ada saya konsen ngurusin suami," kata Yuliana.
ADVERTISEMENT
Keesokan harinya, Suami Yuliana dilarikan ke UGD Rumah Sakit Bumi Waras. Namun, hanya tak bisa dirawat inapkan karena penuh. Bahakan, oksigen yang digunakan hanya boleh sementara.

Ayah Kandung Awang Helmi Meninggal Dunia

Lima hari pasca kejadian, tepatnya hari Jumat (9/7) suami Yuliana atau Ayah dari Awang Helmi meninggal dunia. Sampai ini pun, Yuliana belum mengetahui kasus yang dialami kedua anaknya dengan perawat Puskesmas Kedaton.
"Hari ke 6 atau 7 saya merasa curiga karena mereka selalu membicarakan seolah ada masalah. Saya baru tanya karena terlihat ada masalah," tuturnya.

Yuliana Baru Tahu Kedua Anaknya Berurusan dengan Polisi

Akhirnya, kedua anaknya dan sopir menceritakan kejadian pada Minggu (4/7) pagi hingga masuk ke ranah hukum. Yuliana syok dengan peristiwa tersebut. Lantaran kasus tersebut bermula dari permintaan mencari tabung oksigen yang ada isi kepada Awang.
ADVERTISEMENT
"Kalau bisa saya aja yang ditahan karena saya yang nyuruh. Saya juga sangat syok karena baru saja suami saya dengan cepat meninggalkan saya," ungkap Yuliana sambil menangis tersedu-sedu.
Yuliana sangat terpukul dengan kenyataan yang harus ia hadapi. Namun, ia pun mengungkapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas apa yang terjadi. Bahkan, pihaknya telah menemui orang tua Rendi untuk meminta maaf dan berupaya damai.
"Kepada Rendi, kalau anak saya salah, saya mohon maaf," pintanya.

Keluarga Awang Minta Maaf dan Minta Upaya Damai

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka, Yuliana menuturkan bersama pihak keluarga menghubungi dan menyambangi kediaman orang tua Perawat Puskesmas, Rendi.
"Kami disambut dengan baik di rumahnya. Di sana juga kami minta maaf dan Alhamdulillah dimaafkan," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Namun, ternyata diterimanya maaf dari pihak keluarga Awang bukan berarti proses hukum dihentikan. Pihak Rendi tetap mengupayakan proses hukum sedang berlanjut.

Awang Helmi dan Dua lainnya Ditetapkan Tersangka

Setelah penetapan tersangka, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polresta Bandar Lampung membawa ketiganya untuk dilakukan penahanan.
Tak bisa berkutik, mereka kini ditahan di Polresta Bandar Lampung. Hal ini juga terkonfirmasi saat Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung Kompol Resky Maulana Zulkarnain dihubungi Lampung Geh. "Iya, ketiganya sudah ditahan," kata Resky.
Sebelumnya, Resky beserta jajaran telah menetapkan status ketiganya sebagai tersangka pada Sabtu (30/7).

Berharap Islah atau Berdamai pada Kasus Ini

Yuliana semakin syok dengan apa yang terjadi pada kedua anaknya dan sopir yang sudah seperti keluarganya sendiri. Pihaknya langsung bergegas menuju kediaman keluarga Rendi kembali untuk permohonan islah atau berdamai.
ADVERTISEMENT
Lagi-lagi pihak keluarga Awang Helmi memohon maaf atas kejadian ini, tidak hanya kepada Rendi, tetapi juga seluruh perawat se-Indonesia karena kejadian ini menyinggung perasaan salah satu garda terdepan penanganan COVID-19.
"Sekali lagi kami mohon maaf kepada semuanya, juga kepada seluruh perawat. Kami sangat berharap adanya Islah dalam insiden ini," pungkas Asep, salah seorang Ustadz yang amat dekat dengan keluarga Yuliana. (*)