Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Konten Media Partner
Unila Sukses Jadi Tuan Rumah Ekspedisi Nasional Tapak Kupi 2024
25 November 2024 18:14 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Barat – Universitas Lampung (Unila) sukses menjadi tuan rumah Ekspedisi Nasional Tapak Kupi 2024 yang berlangsung pada 15-19 November 2024.
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini diikuti oleh 40 mahasiswa dari sembilan universitas di seluruh Indonesia, yaitu Universitas Padjajaran (Unpad), Universitas Lampung (Unila), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Samudra (Unsam), Universitas Sriwijaya (Unsri), Universitas Simalungun (USI), Universitas Muhammadiyah Bengkulu (UMB), Universitas Bengkulu (UNIB), dan Universitas KH. Abdul Wahab Hasbullah (Unwaha).
Dipimpin oleh M. Abid Muzhaffar selaku ketua pelaksana, kegiatan ini mengusung tema besar tentang pengembangan kopi robusta, mencakup pelatihan langsung hingga diskusi strategis bersama berbagai pihak. Lokasi utama kegiatan adalah di Universitas Lampung dan Sekolah Kopi, Pekon Sukajaya, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Lampung Barat.
“Kami ingin memberikan pengalaman langsung kepada peserta terkait siklus industri kopi, mulai dari kebun hingga ke cangkir. Selain itu, ekspedisi ini juga menjadi ruang untuk membahas berbagai tantangan petani kopi di Indonesia,” jelas Abid.
Dalam pelaksanaan kegiatan, peserta mendapatkan pelatihan khusus dari para ahli. Deden Ramdani, seorang mentor budidaya sekolah kopi memberikan pelatihan teknik budidaya kopi. Sementara Mulyanto, seorang trainer barista, memberikan wawasan pengolahan kopi dan seni penyajiannya.
Selain pelatihan, salah satu rangkaian utama adalah diskusi terbuka yang melibatkan petani lokal, UMKM, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), aparat Desa Sukajaya, Dinas Perkebunan Lampung Barat, serta mentor Sekolah Kopi. Dari diskusi ini, diangkat tiga isu utama dan telah dirumuskan berbagai solusi yang meliputi :
ADVERTISEMENT
1. Tidak adanya subsidi pupuk urea untuk perkebunan - Solusinya diperlukan konsolidasi dengan instansi terkait agar mayoritas petani kopi mendapatkan subsidi yang sesuai.
2. Kurangnya tenaga kerja saat panen raya – Solusi meliputi penguatan jaringan kelompok tani, peningkatan fasilitas tenaga kerja, dan pemberian bonus tambahan.
3. Kurang efektifnya pemanfaatan limbah kulit kopi sebagai pupuk organik – Disarankan melakukan pemanfaatan limbah kulit kopi menjadi pupuk organik cair dan pembuatan demplot sebagai lahan uji coba pemanfaatan demplot.
Kepala UPT Sekolah Kopi, Haidar Hasni, mengapresiasi antusiasme mahasiswa selama kegiatan.
"Semangat mereka dalam mempelajari teknik budidaya hingga pelatihan barista sangat tinggi. Kami berharap ilmu yang mereka peroleh bisa diterapkan di daerah masing-masing untuk memajukan sektor kopi,” ungkapnya.
Melalui Ekspedisi Nasional Tapak Kupi 2024, Universitas Lampung telah menunjukkan komitmennya dalam memfasilitasi pembelajaran lintas kampus dan mendukung keberlanjutan kopi robusta Indonesia. Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik inovasi bagi pengembangan kopi nasional di masa mendatang. (Put/Ansa)
ADVERTISEMENT