Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.87.1
Konten Media Partner
Viral Video Hujan Es di Bandar Lampung, Ini Penjelasan BMKG
20 September 2022 14:04 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Beredar video viral fenomena hujan es yang terjadi di Kemiling, Bandar Lampung. Diketahui, peristiwa itu terjadi pada (19/9) kemarin.
ADVERTISEMENT
Dalam video yang diterima Lampung Geh, tampak butiran-butiran es terekam oleh seorang warga disaat hujan lebat yang mengguyur beberapa wilayah di Bandar Lampung.
"Ini keliatan nggak, pada muncrat-muncrat es batunya tuh, keliatan nggak, es batu tuh muncrat-muncrat di jendela," kata sang perekam.
Menanggapi peristiwa tersebut, Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung, Rudi Harianto mengatakan bahwa dalam istilah meteorologi hujan es biasa disebut hail.
"Hail umumnya sangat singkat yaitu kurang dari satu jam. Jadi hujan es biasanya terjadi di wilayah ekstratropis, tetapi dapat juga terjadi di wilayah tropis seperti Indonesia. Itu dipengaruhi beberapa faktor juga, tidak semua wilayah bisa terjadi fenomena tersebut," katanya, Selasa (20/9).
ADVERTISEMENT
Rudi menambahkan, fenomena hujan es merupakan salah satu kejadian cuaca ekstrem yang disebabkan oleh anomali cuaca.
"Faktor penyebab hujan es adalah ketika suatu wilayah sedang mengalami peralihan musim atau pancaroba dan ada awan kumulonimbus," jelasnya.
Rudi menuturkan, proses terjadinya hujan es tak jauh berbeda dengan hujan air biasa, yang membedakannya adalah pada proses kondensasi atau penguapan.
Diketahui, proses kondensasi adalah saat uap air berubah menjadi partikel-partikel es yang dipengaruhi oleh suhu udara rendah di ketinggian.
"Jadi hujan es disebabkan oleh pembekuan pada proses kondensasi. Tepatnya saat ada pengembunan mendadak akibat pergerakan massa udara naik dan turun sangat kuat di dalam awan kumulonimbus hingga massa udara yang sangat kuat membentuk partikel es itu," pungkasnya. (*)
ADVERTISEMENT