Konten Media Partner

Warga Minta Perambah Rusak TNBBS Ditertibkan, Picu Konflik Manusia dan Satwa

28 April 2025 14:34 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penampakan bangunan rumah warga di tengah hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). | Foto: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Penampakan bangunan rumah warga di tengah hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). | Foto: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Warga Suoh, Lampung Barat meminta Pemerintah melakukan penertiban terhadap perambah di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Senin (28/4). Hal itu dikarenakan, para perambah bukan hanya merusak hutan lindung. Namun, memicu konflik manusia dengan satwa. Salah satu warga, Tamrin mengatakan, kehadiran para perambah meresahkan warga. Pasalnya, aktivitas yang dilakukan perambah sangat merugikan masyarakat sekitar. "Masyarakat sini resah adanya perambah, masyarakat Suoh khususnya, kami mohon agar perambah untuk segera ditertibkan oleh bapak gubernur," katanya. "Harimau ini mengancam masyarakat, mungkin karena rumah dia (harimau) diacak-acak," tambahnya. Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Kasan. Ia mengatakan, dirinya setuju para perambah ditertibkan. Ia juga mendukung kebijakan pemerintah untuk menangani konflik manusia dengan hewan di Suoh. "Saya ingin menyampaikan kami setuju apa yang menjadi kebijakan dan pertimbangan pemerintah pada umumnya mengenai konflik manusia dengan hewan di Suoh dan TNBBS," ucapnya. Sementara itu, berdasarkan data yang diterima Lampung Geh, sebanyak 7.000 hektar kawasan konservasi hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) yang berada di Kabupaten Lampung Barat mengalami kerusakan akibat para perambah. Adapun 7.000 hektar yang dirusak perambah tersebut berada di dua kecamatan yakni Kecamatan Suoh dan Kecamatan Bandar Negri Suoh. Dimana, dilokasi itu terdapat 4.517 kepala keluarga (KK) yang tinggal di kawasan dilindungi. (Yul/Ansa)
ADVERTISEMENT