news-card-video
11 Ramadhan 1446 HSelasa, 11 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Warga Temukan Mayat Bayi Perempuan di Sungai Kedamaian, Bandar Lampung

10 Maret 2025 18:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mayat bayi perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai. | Foto: Dok Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Mayat bayi perempuan yang ditemukan mengapung di Sungai. | Foto: Dok Istimewa
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Warga digegerkan adanya penemuan mayat bayi mengapung di Sungai Jalan Hi Sohari Deda Sukamanjur, Bumi Kedamaian, Kedamaian, Bandar Lampung, Senin (10/3). Salah satu warga, Balqis mengatakan mayat bayi itu ditemukan sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, seorang anak kecil sedang berenang di Sungai belakang sekolah SDN 1 Kedamaian. "Dia lagi berenang di sungai, dilihat sama dia ada seperti boneka mengambang, dia kira boneka pas didekatkan lagi ternyata bayi dengan kondisi badan sudah membiru," katanya kepada Lampung Geh. Melihat hal tersebut, anak kecil itu berteriak dan menangis. Warga pun langsung membawa mayat bayi berjenis kelamin perempuan tersebut ke atas sungai. "Pas didekatkan oleh warga di gendong dibawa keatas sungai, posisi bayi nya tengkurep tidak mengenakan pakaian atau kain sehelaipun jadi ditemukan sudah dalam keadaan meninggal biru dan bengkak," ucapnya. Sementara itu, Kapolsek Tanjung Karang Timur, Kompol Kurmen Rubiyanto membenarkan adanya penemuan mayat bayi tersebut. Ia mengatakan dirinya bersama anggota serta tim Inafis Polresta Bandar Lampung telah ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi mayat bayi tersebut. "Mayat bayi telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan visum dan autopsi," ucapnya. Menurut Kurmen, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus penemuan bayi tersebut. "Tali pusar terputus diduga dibuang setelah dilahirkan. Saat ini masih dalam proses penyelidikan, mohon waktunya," pungkasnya. (Yul/Ansa)
ADVERTISEMENT