Weekend Produktif dengan Melukis di Space Time Art Lampung

Konten Media Partner
26 Januari 2020 22:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Peserta Start saat melukis melalui media pot di Wanoman Cafe, Minggu (26/1) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
zoom-in-whitePerbesar
Peserta Start saat melukis melalui media pot di Wanoman Cafe, Minggu (26/1) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Bosan dengan liburan akhir pekan yang gitu-gitu aja, coba deh belajar untuk mengekspresikan dirimu melalui seni lukis di Start.
ADVERTISEMENT
Start atau kepanjangan dari Space Time Art merupakan bisnis kreatif yang menyediakan ruang dan waktu untuk orang mengekspresikan diri mereka di tengah kesibukan.
Founder Start, Yudi Muhammad Irsan (24), mengatakan bahwa bisnis yang didirikan pada Desember 2019 berawal dari keresahan lantaran kurangnya wadah kreatif di Kota Bandar Lampung.
"Awal berdirinya, gua melihat di Bandar Lampung ini karena Pasar Seni sudah tutup, jadi untuk kesenian ini kurang. Gua juga melihat anak muda yang maen itu nongkrong atau nonton, jadi gua pengen ada kegiatan kesenian yang itu memang untuk mengekspresikan diri mereka," katanya ketika ditemui Lampung Geh saat melaksanakan kegiatan di Wanoman Cafe, Minggu (26/1).
Sedikit bercerita, Yudi sempat berkarir di Ibukota Jakarta dan ia pernah mengantarkan keponakannya untuk privat seni melukis. Dari situlah idenya berkembang untuk menciptakan Start di Kota Tapis Berseri ini.
Founder Start, Yudi Muhammad Irsan, saat menjadi mengajarkan melukis para peserta Start pot di Wanoman Cafe, Minggu (26/1) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
"Di Jakarta banyak yang kayak gini, jadi kalau di Jakarta hal seperti ini untuk me-refresh atau menghilangkan stres mereka di kepadatan keseharian," ujar pria Alumni Fakultas Hukum Universitas Lampung ini.
ADVERTISEMENT
Saat ini Start sudah memiliki tim dengan 6 orang anggota yang mempunyai tugas pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing yaitu, 4 orang pengajar, 1 orang fotografi, dan 1 orang pengelola akun media sosial.
Dalam setiap kegiatannya, Start juga selalu berpindah lokasi dari kafe ke kafe, dan biasanya kafe yang digunakan untuk kegiatan tersebut adalah Wanoman Cafe, Kiyo Cafe, Doesoen Kopi, dan Sinia Coffee.
"Kita kegiatannya setiap hari Minggu, dalam seni ini kita ada dua media yang digunakan, pertama painting dengan media kanvas dan planting dengan media pot sekaligus memanam kaktus mini," jelas Yudi.
Setiap peserta yang mengikuti kegiatan di Start diwajibkan untuk mem-booking, pihaknya telah mengeluarkan jadwal kegiatan sejak dua pekan sebelum kegiatan berlangsung dan peserta bisa memilih untuk disesuaikan dengan kesibukannya masing-masing.
Peserta Start saat melukis melalui media pot di Wanoman Cafe, Minggu (26/1) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
"Nanti peserta booking season dengan cara transfer ke rekening Start. Jadi mereka yang milih jadwal yang mereka bisa dan tema apa yang mereka mau. Kita perminggu temanya beda-beda, kali ini temanya big wave," terangnya.
ADVERTISEMENT
Untuk melukis dengan media kanvas, Start mematok harga Rp200 ribu, tetapi peserta di tahap awal ini mendapat diskon 25 persen jadi cukup membayar Rp150 ribu. Sedangkan pada media pot peserta dikenakan pembayaran sebesar Rp150 ribu yang juga mendapat diskon 25 persen menjadi Rp105 ribu.
"Biaya peserta yang dikeluarkan mengikuti ini sudah include sama minum di kafe tersebut, hasil karyanya bisa dibawa pulang. Fasilitasnya semua material sudah kita siapkan, jadi peserta gak bawa apa-apa hanya siapkan diri untuk berkreativitas," ungkap dia.
Kegiatan seni lukis di Start ini dilaksanakan ketika jumlah peserta sudah mencapai minimal 5 orang dan maksimal 10 orang, jika lebih dari 10 orang sisanya akan dialihkan ke jadwal lain.
ADVERTISEMENT
"Pesertanya rata-rata remaja ke dewasa umur 20 sampai 25 tahun, kaum milenial kayak gitu," kata Yudi.
Di bulan Februari, Yudi akan membuat program baru yaitu corporate event dan personal event untuk melebarkan sayapnya dalam bidang seni lukis ini.
"Personal event itu biasanya kayak birthday party atau ibu-ibu arisan, biasanya kegiatan seperti ini disenangi. Untuk corporate event kita akan ke perusahaan swasta atau negeri, karena setahu saya mereka itu ada dana memang untuk refreshing. Kebanyakan dana itu untuk outbond, jadi kita pengen dana itu untuk painting dan planting," bebernya.
Peserta Start saat menampikan hasil lukisannya di Wanoman Cafe, Minggu (26/1) | Foto: Obbie Fernando/Lampung Geh
Setiap peserta tidak wajib memiliki pengalaman melukis, karena menurutnya semua orang itu memiliki keterampilan melukis yang perlu diekspresikan.
"Jelek bagusnya itu kan relatif, di lukisan itu gak ada kesalahan. Cuman ada happy little accident," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Ke depannya Yudi menginginkan jika Start juga memiliki basecamp untuk membuka galeri seni sebagai portofolio di kegiatan tersebut sekaligus menjual merchandise.
"Di situ juga kita bisa membuka ini untuk kalangan anak-anak 5 tahun ke atas, karena kalau untuk anak kecil di kafe kurang cocok tempatnya," pungkasnya.(*)