Konten Media Partner

Wujudkan Kampus Bebas Praktik Perjudian, Itera Gelar Deklarasi Anti Judi Online

15 Februari 2025 12:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa Itera yang melakukan Deklarasikan Anti Judi Online. | Foto Humas Itera
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa Itera yang melakukan Deklarasikan Anti Judi Online. | Foto Humas Itera
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung – Institut Teknologi Sumatera (Itera) menggelar Deklarasi Anti-Judi Online di gerbang utama kampus pada Jumat (14/2) sebagai upaya menciptakan lingkungan akademik yang bersih dari praktik perjudian daring.
ADVERTISEMENT
Deklarasi ini dihadiri oleh Rektor Itera I Nyoman Pugeg Aryantha, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Khairurrijal, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum Arif Rohman, serta jajaran pimpinan, dosen, tenaga pendidik, dan organisasi kemahasiswaan. Para mahasiswa turut membawa spanduk yang berisi ajakan untuk menolak judi online.
Rektor bersama Mahasiswa Itera yang melakukan Deklarasikan Anti Judi Online. | Foto Humas Itera
Rektor Itera menegaskan komitmen kampus dalam memberantas segala bentuk perjudian, termasuk judi online.
"Itera ingin menciptakan generasi muda yang berpikir jernih, bekerja keras, dan berkontribusi nyata bagi bangsa tanpa terbuai oleh iming-iming instan," ujarnya.
Puncak acara ditandai dengan pembacaan deklarasi oleh perwakilan dosen, tenaga pendidik, dan mahasiswa. Deklarasi tersebut mencakup tiga poin utama:
Mahasiswa Itera yang melakukan Deklarasikan Anti Judi Online. | Foto Humas Itera
Presiden Mahasiswa KM-Itera, Muhammad Rizky Saputra, menyoroti dampak finansial judi online di kalangan mahasiswa, yang sering kali berujung pada penggunaan pinjaman online.
ADVERTISEMENT
"Selain merugikan secara ekonomi, judi online juga dapat menyebabkan gangguan mental. Oleh karena itu, kita harus mampu mengendalikan diri agar tidak terjerumus," tegasnya.
Sementara itu, mahasiswa Reihan Chaska Arya Ghifary menekankan pentingnya edukasi terkait judi online, mengingat banyak mahasiswa masih bergantung secara finansial pada orang tua.
"Begitu seseorang mulai bermain judi online, pola pikir dan perilakunya akan terus berorientasi ke sana. Maka lebih baik jangan pernah mengenalnya," ujarnya.
Senada dengan itu, Joy Natalia mengingatkan mahasiswa, terutama perantau, agar bijak mengelola keuangan dan menghindari penggunaan uang untuk hal yang tidak bermanfaat.
"Sebagai mahasiswa, kita harus bisa mengatur keuangan dengan baik dan memanfaatkannya untuk hal yang lebih berguna," pungkasnya. (Put/Dwk)