Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Yayasan BoemiKita Tawarkan Skema Pengelolaan Sampah Inovatif ke Pemprov Lampung
16 April 2025 17:29 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Bandar Lampung - Yayasan Boemi dan Kita (BoemiKita) melakukan kunjungan ke kantor Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela untuk membahas isu penanganan dan pengelolaan sampah di Provinsi Lampung, pada Rabu (16/4).
ADVERTISEMENT
BoemiKita merupakan organisasi yang berfokus pada pengelolaan sampah dan edukasi lingkungan, khususnya di Provinsi Lampung.
Dalam kunjungan tersebut, yayasan BoemiKita menyampaikan sejumlah program kerja dan inisiatif yang bertujuan mendukung pengelolaan sampah berkelanjutan.
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyambut baik kedatangan para aktivis BoemiKita dan mengapresiasi peran aktif yayasan tersebut dalam isu lingkungan.
“Saya senang sekali kedatangan teman-teman BoemiKita, sehingga pada akhirnya dapat menjadi mitra pemerintah untuk bisa mengelola sampah di Provinsi Lampung,” ujar Wakil Gubernur Jihan.
Ia juga menyampaikan, Pemerintah Provinsi Lampung sangat memperhatikan isu pengelolaan sampah dan saat ini tengah mengupayakan berbagai langkah strategis.
"Sejauh ini kami ada beberapa progres yang memang sedang kita kerjakan untuk persoalan sampah yang lebih besar dan rencananya nanti akan kami bangun PLTS," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Wagub Jihan juga mengungkapkan, Provinsi Lampung setiap harinya menghasilkan sampah sebanyak 5.000 ton, namun baru sekitar 11 persen yang berhasil dikelola.
"Selain sistem yang baik pada pengelolaan sampah rumah tangga di hulu, saya juga berharap ada mekanisme pengelolaan sampah yang mumpuni di bagian hilir," tambahnya.
Ia juga berharap BoemiKita dapat membuka lebih banyak titik pengelolaan sampah di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, termasuk mendirikan pabrik daur ulang seperti yang telah bangun di Tangerang, Banten.
“Besar harapannya teman-teman balik ke Lampung untuk bisa mengelola dan fokus terhadap pengelolaan sampah di Lampung, kami sangat mensupport nanti apa yang memang kita bisa negosiasikan untuk bisa kolaborasi dan bekerja sama apakah itu nanti membuat pabrik pengelolaannya itu di sini,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Perwakilan Yayasan BoemiKita, Ridho Iqbal Firdaus menjelaskan, pihaknya memiliki program kerja bernama Collection Waste Centre (CWC) yang saat ini sudah berjalan di empat titik di Lampung, yakni di Kota Metro, Lampung Timur, Lampung Selatan, dan Bandar Lampung.
CWC merupakan tempat pemilahan sampah berkapasitas 25 ton yang kemudian dikirim dalam bentuk balpres ke pabrik mitra BoemiKita.
“Sejauh ini kami mampu memproduksi sekitar 50 ton per bulan dari pabrik kami, sementara total sampah yang kami kumpulkan dari mitra mencapai 200 ton per bulan,” jelas Ridho.
BoemiKita juga telah memiliki pabrik pengolahan sampah low value seperti kemasan sachet menjadi produk bernilai seperti tali rafia, yang kini telah didistribusikan hingga ke Kota Padang, Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
“Produk tali rafia hasil daur ulang ini sudah kami uji kekuatannya. Kami memanfaatkan bahan-bahan seperti sachet dan aluminium foil yang ternyata sangat kuat dan fungsional,” tambahnya.
Ridho juga menyampaikan, harapan agar ke depan dapat dibangun Sorting Waste Center di berbagai wilayah sebagai bagian dari skema penyortiran sampah rumah tangga sebelum masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Yang menjadi residu adalah sampah yang tidak bisa didaur ulang. Jika skema ini berjalan, kita dapat mengurangi pencemaran lingkungan, termasuk terhadap sumber air,” ungkapnya
Terakhir, ia juga berharap akan ada kolaborasi dan sinergi aktif BoemiKita dengan Pemprov Lampung dan mendorong pemerintah kabupaten/Kota untuk menyambut baik gagasan yang ditawarkan Boemikita melalui skema pengelolaan sampah yang lebih terstruktur di Provinsi Lampung. (Cha/Put)
ADVERTISEMENT