Konten Media Partner

YouTuber Ini Bikin Konten Horor di Kota Baru Lampung, Potretnya Bak 'Kota Mati'

31 Juli 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mega proyek Rp 300 miliar yang terbengkalai Kota Baru di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. | Foto: Tangkap layar YouTube Bucin TV
zoom-in-whitePerbesar
Mega proyek Rp 300 miliar yang terbengkalai Kota Baru di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. | Foto: Tangkap layar YouTube Bucin TV
ADVERTISEMENT
Lampung Geh, Lampung Selatan - Seorang YouTuber yang memiliki akun YouTube Bucin TV membuat konten nuansa horor di Kota Baru pada malam hari di Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan.
ADVERTISEMENT
Dia adalah Khadafi Tuasamu, seorang YouTuber yang biasa membuat konten Horor. Tak main-main, pada 28 Juli 2022 Khadafi mengunggah video kontennya di mega proyek Rp 300 miliar yang terbengkalai di Kota Baru.
Dalam video yang diunggah YouTube Bucin TV, nampak beberapa gedung-gedung yang tak dilanjutkan proses pembangunannya. Bahkan, rumput sekeliling pun mulai menenggelamkan sebagian kerangka gedung.
Khadafi Tuasamu, YouTuber Bucin TV yang membuat konten nuansa horor di Mega proyek Rp 300 miliar yang terbengkalai Kota Baru di Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan. | Foto: Tangkap layar YouTube Bucin TV
Gedung yang direncanakan menjadi Kantor Gubernur pun nampak sudah terbentuk ruang-ruang tertentu. Beberapa pintu juga sudah terpasang. Namun, jelas dalam video tersebut tidak ada perabotan kantor pada umumnya.
Kerangka-kerangka Kantor Gubernur pun sudah mulai rusak dan nampak tak ada perbaikan atau perawatan lebih lanjut. Dikabarkan, proyek ini kembali dilanjutkan sejak 2022.
Kawasan Mega Proyek Rp 300 miliar yang terbengkalai, awalnya memang direncanakan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Lampung sejak era Gubernur Lampung Sjachroedin ZP. Namun, kini seperti 'Kota Mati'.
ADVERTISEMENT
Mega proyek di atas lahan seluas 1.308 hektare dan baru digunakan 480 hektare. Pembangunan Kota Baru ini berjalan hanya sampai tahun 2012 dengan anggaran yang telah dikeluarkan diperkirakan mencapai Rp 300 miliar.
Namun, pada tahun 2014, proyek ini dihentikan oleh Gubernur Lampung terpilih, M Ridho Ficardo. Kemudian, dilanjutkan kembali oleh Gubernur Lampung terpilih tahun 2019, Arinal Djunaidi.
Meski dikabarkan dilanjutkan pada tahun 2022, proyek ini belum nampak adanya perubahan. Masih seperti 'Kota Mati' seperti sebelumnya. (*)