Wisatawan China Menangis Saat Dengar Azan di Masjid Raya Sumbar

Konten Media Partner
30 Januari 2020 0:13 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah wisatawan China yang beragama islam berada di Masjid Raya Sumatera Barat bersama gubernur (Foto: Dok. Dino Gobel)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah wisatawan China yang beragama islam berada di Masjid Raya Sumatera Barat bersama gubernur (Foto: Dok. Dino Gobel)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
15 Orang Warga Negara (WN) China yang datang ke Ranah Minang untuk berwisata mengunjungi Masjid Raya Sumatera Barat. Mereka diketahui beragama islam, kedatangan mereka ke masjid tersebut untuk melaksanakan salat zuhur, Rabu (29/01).
ADVERTISEMENT
Mereka ke Masjid Raya Sumatera Barat didampingi langsung Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Ketua Pengurus Masjid Raya Sumatera Barat, Yulius Said menyebutkan, pihaknya memang mempersilahkan siapa saja, terutama umat islam yang datang dan beribadah di masjid. Menurutnya, kedatangan wisatawan China itu tidak ada masalah sama sekali.
“Beliau-beliau (wisatawan China) itu datang ke masjid ini untuk salat. Jadi, bagi kami pengurus, siapa pun yang datang untuk beribadah, tidak ada masalah,” ujarnya kepada Langkan.id, Rabu (29/01).
Diceritakannya, 15 wisatawan asal Kunming tersebut sudah berada di Masjid Raya Sumatera Barat sebelum waktu salat zuhur masuk. Ketika azan dikumandangkan, katanya, mereka sempat berurai air mata.
“Mungkin mereka merasakan kenikmatan batin mendengarkan kumandang azan, apalagi mendengarkan azan sangat langka bagi warga Kunming, karena di Negara mereka azan dilarang,” jelasnya.
Wisatawan China yang beragama islam melaksanakan salat bersama gubernur di Masjid Raya Sumatera Barat (Foto: Dok. Dino Gobel)
Menurut Yulius, suasana yang terjadi saat kunjungan wisatawan China ke Masjid Raya Sumatera Barat merupakan salah satu bentuk jalinan ukhuwah islamiah sebagai sesama pemeluk agama Islam.
ADVERTISEMENT
“Mereka bisa salat di masjid saja tak tanggung senang dan gembiranya, begitupun bisa mendengarkan azan,” ucapnya.
Diketahui, kunjungan WN China ke Masjid Raya Sumatera Barat merupakan bagian dari perjalanan wisata mereka yang dijadwalkan selama lima hari.
Namun, kehadiran wisatawan China itu, bertepatan dengan maraknya isu novel coronavirus yang berasal dari Negara mereka.
Beberapa kali kehadiran wisatawan China itu mendapat penolakan dari sekelompok masyarakat. Seperti di Kota Bukittinggi dan Kota Padang, masyarakat sempat demo untuk menolak kedatangan mereka tersebut.
Bahkan, di Kabupaten Tanah Datar, saat ingin mengunjungi Istano Basa Pagaruyung, dibatalkan.