25 Ha Lahan Bekas Tambang Batubara di Sawahlunto Jadi Taman Kehati Emil Salim

Konten Media Partner
8 Juni 2022 18:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos hendak menanam bibit nangka di atas lahan bekas tambang batubara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu 8 Juni 2022. Kawasan ini telah dicanangkan menjadi Taman Kehati Emil Salim. Foto: Ahmad/Langkan.
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos hendak menanam bibit nangka di atas lahan bekas tambang batubara di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, Rabu 8 Juni 2022. Kawasan ini telah dicanangkan menjadi Taman Kehati Emil Salim. Foto: Ahmad/Langkan.
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Sawahlunto secara resmi mencanangkan lahan bekas tambang batubara menjadi tempat atau kawasan pencadangan sumber daya alam hayati lokal yang diberi nama Taman Kehati Emil Salim.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Sawahlunto Deri Asta mengatakan lahan yang akan dikelolah oleh Yayasan Keanekaragaman Hayati (Kehati) itu luasnya mencapai 25 hektare. Penggunaan lahan bersifat pemanfaatan .
"Pengelolaan lahan bekas tambang batubara ini merupakan salah bentuk merawat Sawahlunto yang kini telah menjadi warisan budaya dunia oleh UNESCO," katanya, Rabu (8/6/2022).
Ia melihat setelah nanti Taman Kehati Emil Salim telah bangun, makan memberikan dampak ekonomi serta menjadi edukasi.
Apalagi saat ini Kota Sawahlunto menjadi daerah yang memiliki penduduk miskin terkecil dari 500 kabupaten dan kota di Indonesia.
"Saya mendukung adanya langkah dari Yayasan Kehati ini, karena konsep yang akan dibangun di atas lahan bekas tambang batubara itu, sangat cocok di Sawahlunto," ujarnya.
Direktur Eksekutif Yayasan Kehati Riki Frindos juga mengatakan tujuan utama dari pembangunan dan pengembangan Taman Kehati di lahan bekas tambang itu yaitu untuk menjaga lingkungan.
ADVERTISEMENT
Hal ini dikarenakan Taman Kehati Emil Salim ini dapat menjaga kelestarian keanekaragaman hayati jenis lokal, khususnya keanekaragaman hayati yang semakin langka dan terancam punah.
"Kawasan Taman Kehati Emil Salim ini juga  dapat menjadi habitat satwa yang terdesak oleh industri dan pemukiman. Dapat dikatakan kehadiran Kehati memberikan banyak manfaat khususnya bagi Sawahlunto," ujarnya.
Taman Kehati Emil Salim di Kota Sawahlunto. Foto: Ahmad/Langkan.
Riki menyebutkan Taman Kehati Emil Salim itu juga bertujuan sebagai sumber bibit/benih, koleksi tumbuhan dan budidaya, serta berpeluang menjadi wahana wisata, sebagai wahana pendidikan yang dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan kesadaran lingkungan.
"Bahkan bisa menjadi sarana pembelajaran dan pemberdayaan bagi masyarakat," ujarnya.
Menurutnya pengelolaan Taman Kehati Emil Salim ini juga dapat berdampak ekonomi bila dapat dikelola bersama oleh pemerintah pusat, daerah dan perusahaan dimana taman kehati tersebut dibangun.
ADVERTISEMENT
"Jadi melihat sambutan yang baik, Bapak Emil Salim menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak. Sehingga terwujudnya kolaborasi," sebut dia.