news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Ahli Geologi Sumbar Sebut Rencana Landmark di Lembah Harau sebagai Vandalisme

Konten Media Partner
2 November 2022 21:15 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara areal persawahan dan bangunan seperti rumah gadang berada di kawasan Lembah Harau, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara areal persawahan dan bangunan seperti rumah gadang berada di kawasan Lembah Harau, Kabupaten Limapuluhkota, Sumatera Barat. Foto: Iggoy el Fitra/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Ahli Geologi Sumbar Ade Edward menanggapi rencana pembangunan landmark di Lembah Harau. Menurutnya hal ini tidak lebih seperti vandalisme.
ADVERTISEMENT
“Itu tindakan, yang secara sederhananya dikatakan seperti vandalisme, analoginya mirip dengan kita coret-coret di Borobudur,” ujarnya ketika dihubungi, Rabu (2/11/2022).
Ade melanjutkan, pemberian landmark pada Lembah Harau ini justru akan merusak nilai atraksi wisata alam itu sendiri.
“Lembah harau itu nilainya dari penampakan tebingnya itu, nilai view alaminya lah yang menjadi atraksi alam,” katanya.
Tidak hanya merusak nilai otentiknya, lanjut Ade, secara ilmiah juga dianggap kurang tepat karena pernyataan batu granit yang diinformasikan oleh pihak BKSDA Sumbar itu keliru.
“Tidak ada itu batu granit, ini salah,” kata Ade.
Menurutnya, tebing di Lembah Harau disusun oleh batuan konglomerat dan bebatuan lapisan pasir, yang membuat tone warna tebing tersebut berbeda-beda.
Ia menambahkan, Lembah Harau sendiri merupakan satu potensi geopark yang langka. Selain itu, tebing Harau juga dikatakan memiliki nilai universal luar biasa.
ADVERTISEMENT
“Lembah ini punya outstanding universal value, intinya tidak boleh diganggu, kalaupun dipasang harus dicopot kembali,” pungkasnya.