Ancaman Gempa Besar, Shelter di Sumbar Masih Kurang

Konten Media Partner
24 Januari 2019 17:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Gedung Pasar Raya Padang, Sumatera Barat, juga merupakan salah satu bangunan yang didesain untuk shelter. (Foto: M Hendra/Langkan.id)
Langkan.id, Padang - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno tidak menampik kesiapsiagaan dalam bentuk fisik masih banyak yang kurang. Hal ini dikarenakan masih minimnya anggara untuk membangun shelter, padahal gempa 8,8 magnituo mengancam daerah tersebut. Irwan mengatakan melihat di Kota Padang saja, saat ini bangunan shelter hanya ada beberapa saja. Sebagai solusinya, upaya yang dilakukan ialah pemanfaatan gedung-gedung pemerintahan sebagai shelter. "Desain shelter sudah ada tapi terkendala terhadap anggaran. Padahal kita butuh shelter ini benar-benar siap dan dapat didirikan di titik-titik rawan bencana terutama tsunami," katanya, dala rapat koordinasi mitigasi dan penanganan bencana gempa dan tsunami di Auditorium Gubenuran, Kamis (24/1). Menurutnya dengan melakukan upaya dengan cara pemanfaatan gedung pemerintahan dan gedung-gedung sebagai selter, terbilang cukup ampuh. Seperti halnya yang ada di Kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Kantor Polda Sumatera Barat, Kantor Gubernur Sumatera Barat, dan beberapa sekolah, hotel, rumah sakit, dan bahkan masjid, juga ada dijadikan sebagai shelter. Di Sumatera Barat, selain ancaman gempa dan tsunami yang menjadi ancaman, bencana lain seperti banjir dan longsor, juga menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi masyarakat, terutama di daerah yang berada kawasan ketinggian dan di kawasan daerah aliran sungai. "Memang tidak dapat dipungkiri bahwa wilayah Sumatera Barat merupakan daerah rawan bencana seperti longsor, banjir. Jadi wilayah Sumatera Barat ini hampir diberbagai daerah ada ancaman bencana alamnya. Hal ini dikarenakan Sumatera Barat ini seperti supermarketnya bencana," sebutnya. Asisten Deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan, dan Pariwisata Kemenko Kemaritiman, Rahman Hidayat mengatakan ancaman gempa magathurust di Sumatera Barat sudah lama diketahui. Namun sebenarnya melihat dari kesiapsiagaan, Sumatera Barat lebih siap, jika dilihat dari berbagai daerah di Indonesia. Menurutnya, hal yang perlu ditingkatkan lagi untuk wilayah Sumatera Barat ialah mitigasi atau implementasi dari sosialisasi kebencanaan, dan juga infrastruktur. Meski secara person masyarakatnya telah paham soal mitigasi, sementara infrastruktur tidak mendukung, maka akan terlihat sia-sia juga, upaya evakuasi yang akan dilakukan oleh masyarakat nantinya. (Irwanda)
ADVERTISEMENT