Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Konten Media Partner
Baru 30 Persen Sawah di Sumatera Barat Pakai Sistem Jajar Legowo
5 Februari 2018 16:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Candra mengatakan, baru 30 persen dari 250 ribu hektare lahan sawah di Sumatera Barat yang menerapkan sistem tanam jajar legowo.
ADVERTISEMENT
"Penerapan sistem jajar legowo sudah merata di seluruh daerah di Sumatera Barat. Tapi itu hanya sebagian kecil saja, baru 30 persen," ujarnya, Senin 5 Februari 2018.
Ia menyebutkan, persoalan masih banyaknya petani di Sumatera Barat yang belum bisa mengikuti tanam padi dengan sistem jajar legowo, karena petani masih berpikir sistem itu akan mengurangi produksi padi.
Padahal, kata dia, dengan sistem tanam padi jajar legowo, dipastikan tidak akan mengurangi produksi padi. Sebab, ada jarak antara rumpun demi rumpun padi yang akan membuat kondisi padinya lebih bagus, ketimbang menanam padi tanam dengan rumpun yang rapat.
Keunggulan lainnya, menurutnya, sistem ini bisa mengurangi risiko hama tikus dan hama wereng. Dengan adanya keunggulan yang demikian.
ADVERTISEMENT
"Kami telah berupaya dengan cara memberikan contoh lahan sawah yang melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo. Tapi, pola pikir petani belum bisa diubah," katanya.
Ia mengatakan, akan meminta Balai Penyuluh Pertanian di kecamatan, untuk aktif melakukan penyuluhan kepada petani, agar menerapkan tanam padi dengan sistem jajar legowo.
Koordinator Balai Penyuluh Kecamatan (BPK) Sutera Kabupaten Pesisir Selatan Erman mengaku, sulit mengajak petani melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo tersebut. Karena petani saat ini merupakan petani tradisional, yang memiliki pola pikir menanam padi dengan berjarak itu, akan membuat hasil produksi padi menurun.
"Sebenarnya dalam tanam padi dengan sistem jajar legowo itu perlu diperhatikan juga kondisi lumpur di sawah. Kalau rawa-rawa maka sangat tidak memungkinkan untuk melakukan sistem tanam padi jajar legowo, karena dengan kondisi rawa-rawa padi yang ditanam sewaktu-waktu bisa berserakan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sebab, kata dia, kondisi rawa-rawa menyebabkan tekstur lumpur tidak menetap, sehingga tumbuh-tumbuhan yang ada di atas rawa-rawa itu bisa berpindah-pindah. Sehingga percuma menerapkan sistem jajar legowo tersebut.
"Khusus di daerah Sumatera ini cukup banyak sawah milik petani yang berada di rawa-rawa. Maka dari itu hanya sedikit lahan petani yang melakukan tanam padi dengan sistem jajar legowo," sebutnya. (M. Hendra)