Besarnya Debit Air Terjun Sulitkan Proses Evakuasi Siswa MAN 1 Pasaman

Konten Media Partner
21 November 2022 20:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses pencarian dan upaya evakuasi Siswa MAN 1 Pasaman yang dinyatakan hilang saat mandi di Air Terjun Murai Bayang Aia, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Dokumentasi: Basarnas Padang
zoom-in-whitePerbesar
Proses pencarian dan upaya evakuasi Siswa MAN 1 Pasaman yang dinyatakan hilang saat mandi di Air Terjun Murai Bayang Aia, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat. Dokumentasi: Basarnas Padang
ADVERTISEMENT
Hingga hari kesembilan, proses pencarian dan evakuasi siswa MAN 1 Pasaman yang hilang di Air Terjun Murai Bayang Aia, Kecamatan Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat, belum membuahkan hasil.
ADVERTISEMENT
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Basarnas Padang Octavianto, Senin (21/11/2022), mengatakan, sekarang sudah memasuki hari kedua usai proses pencarian dan evakuasi korban diperpanjang tiga hari.
“Posisi korban sudah diketahui tetapi belum bisa dikeluarkan karena banyak material kayu dan batu-batu yang menghalangi. Korban terjepit di antara pohon besar dan bebatuan,” kata Octavianto.
Sebelumnya, Afif (17), siswa MAN 1 Pasaman, hilang saat bermandi-mandi di air terjun tersebut, Minggu (13/11/2022). Ia berekreasi ke tempat itu bersama teman sekelasnya didampingi seorang guru. Ketika Afif melompat, ia tidak muncul lagi dari air.
Octavianto menjelaskan, posisi korban tergantung di tengah-tengah air terjun, yaitu sekitar 10 meter dari dasar tebing air terjun dan 20 meter dari puncak air terjun.
ADVERTISEMENT
Menurut Octavianto, proses pencarian dan evakuasi oleh tim SAR gabungan terkendala hujan deras beberapa hari terakhir sehingga debit air terjun meningkat. Selain itu, di bagian puncak air terjun tidak ada tempat untuk menarik korban.
“Tadi kami upayakan evakuasi dengan katrol. Namun, hingga pukul 17.00, hasil evakuasi masih nihil,” ujarnya.
Ditambahkannya, pencarian korban akan dilanjutkan pada hari terakhir masa perpanjangan Selasa (22/11/2022) besok.