BNPB Tanam 1 Juta Pohon Cemara di Sepanjang Pantai Sumbar

Langkan.id, Padang- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menanam pohon cemara jenis cemara udang di sepanjang pantai di 7 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Panjang garis pantainya mencapai 1973,24 kilometer.

Sekretaris Utama BNPB Dody Ruswandi mengatakan, penanaman satu juta pohon cemara dilakukan bertahap hingga 5 tahun ke depan. Sehingga menyebar dan merata tumbuhnya di sepanjang pantai di Sumatera Barat.

Kata dia, penanaman pohon ini salah satu upaya untuk mengantisipasi dampak bencana tsunami di wilayah Sumatera Barat. Penanaman ini terinspirasi dari bencana tsunami yang terjadi di Tanjung Lesung, Pandeglang, 22 Desember 2018 lalu. Di sana ada beberapa desa yang selamat, karena di depannya banyak pohon.

"Sumatera Barat ini memiliki ancaman tsunami, tapi kita tidak tahu kapan akan datang. Untuk itu, dengan adanya penanamam pohon di wilayah sepanjang pantai, diharapkan dapat mengurangi dampak bencana yang ditimbulkan," katanya di Padang.

Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan penanaman pohon cemara udang itu diutamakan di kawasan pantai yang memiliki penduduknya. Sementara untuk titik pantai yang tidak memiliki penduduk tidak diprioritaskan untuk ditanami pohon cemara di sepanjang pantai.

"Data-data kawasan pantai yang memiliki padat penduduk di wilayah Sumatera Barat masih terus dilakukan oleh masing-masing daerah. Hal itu dilakukan seiring akan dimulainya penanaman pohon di antara tujuh daerah yang memiliki kawasan pantai tersebut," katanya.

Nasrul mengatakan sejauh ini penanaman pohon di sepanjang pantai sudah dilakukan dengan cara menanam ribuan pohon cemara udang yang berada di Kota Padang. Gerakan tersebut akan terus berlanjut ke beberapa daerah pesisir pantai lainnya Kabupaten Agam, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Pariaman, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Pesisir Selatan.

"Adanya penanaman pohon ini kita harapkan daerah yang berada di kawasan pesisir pantai Sumatera Barat , tiga atau lima tahun kedepan aman dari gelombang," ujarnya. (M Hendra)