BPN Prabowo-Sandi Minta Kapolri Usut Polri tak Netral di Garut

Konten Media Partner
1 April 2019 16:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Andre Rosiade/(Foto: Irwandan/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Andre Rosiade/(Foto: Irwandan/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade, meminta Kapolri Tito Karnavian untuk mengusut dan menginvestigasi langsung terkait pengakuan eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz, terkait memobilisasi massa untuk memenangkan pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.
ADVERTISEMENT
"Kami minta secara resmi Kapolri Tito Karnavian segera menginvestigasi hal ini. Kami BPN meminta investigasi dari Kapolri dan pengumuman resmi dari Kapolri, bukan Kadiv Humas lagi," kata Andre di sela kegiatan kampanyenya di Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (1/4).
Menurut Andre, sudah saatya institusi Polri untuk segera mengumumkan hasil investigasi secara resmi tersebut. Sebab mengingat proses pelaksanaan Pemilu hanya tinggal beberapa minggu lagi. Hal ini sehingga Jangan sampai ada ketidaknetralan yang dilakukan institusi negara.
"Sudah saatnya Tito Karnavian mengumumkan investigasi secara resmi. Ini tinggal berapa minggu lagi pemilu jangan sampai ada ketidaknetralan, jangan sampai ada ketidakadilan oleh institusi negara. Sekali lagi kami imbau kepada pihak kepolisian," ujarnya.
Andre mengklaim institusi Polri akan lebih sejahtera apabila Prabowo-Sandi menjadi presiden dari pada Jokowi-Ma'ruf. Maka dari itu, katanya, tidak ada alasan untuk pihak kepolisian tidak netral.
ADVERTISEMENT
"Kami Ingatkan kepada seluruh institusi negara, Anda jangan macam-macam. Jangan lakukan kecurangan, kalau Anda curang, institusi negara, Anda akan berhadapan dengan rakyat Indonesia, rakyat tidak akan diam," tegasnya.
Sebelumnya, Kapolres Garut AKBP Budi Satria Wiguna surah membantah tudingan eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz tersebut yang menyebut dirinya memerintahkan memenangkan pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf. Menurut Budi, apa yang disampaikan Sulman mengada-ngada.
"Saya tidak pernah mengarahkan sama sekali," ujar Budi, saat dihubungi kumparan, Minggu (31/3). "Itu sama sekali tudingan yang tidak berdasar."
Budi mengatakan apa yang disampaikan Sulman itu merupakan bentuk sakit hatinya karena dimutasi ke Polda Jawa Barat. "Mungkin dia post power syndrome. Lama jadi Kasatlantas, Kapolsek lalu ke Polda Jabar," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Mutasi itu, kata Budi, dianggap Sulman atas perintahnya. "Saya mana bisa mutasi begitu. Itu kan mutasi ranahnya dari Polda Jabar. Saya seorang Kapolres mana bisa memutasi," ujar dia.
Budi mengatakan apa yang dilakukannya, dengan mengunjungi berbagai daerah di Garut, semata demi kepentingan keamanan dan ketertiban masyarakat. Budi membantah kunjungan-kunjungannya itu sebagai bentuk dari pengarahan masyarakat untuk memenangkan capres 01. (Irwanda)