Dinas Pariwisata Sebut Kalista Iskandar Bukan Wakilkan Sumbar

Konten Media Partner
9 Maret 2020 22:06 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Finalis Puteri Indonesia dari Sumatera Barat, Louise Kalista Iskandar (tengah). Foto: Instagram/@officialputeriindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Finalis Puteri Indonesia dari Sumatera Barat, Louise Kalista Iskandar (tengah). Foto: Instagram/@officialputeriindonesia
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pariwisata Sumatera Barat, Novrial pastikan bahwa Finalis Puteri Indonesia, Kalista Iskandar bukanlah perwakilan dari daerah itu. Ia menegaskan, bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) hanya memfasilitasi ajang Pemilihan Uda Uni dan Duta Wisata hingga tingkat provinsi.
ADVERTISEMENT
Terkait ajang pemilihan Puteri Indonesia, Menurut Novrial sepenuhnya diorganisir dan difasilitasi yayasan pengelola, yaitu Yayasan Puteri Indonesia (YPI) dan tidak ada campur tangan pemerintah sedikitpun.
YPI, katanya, juga tidak mengharuskan para finalis mendapatkan izin dari atau rekomendasi dari pemerintah daerah yang diwakilkannya. Mekanisme di YPI itu, menurut Novrial memang seperti itu.
“Jadi, mereka mencari dari kampus ke kampus, informasi itu banyak beredar di internet, itu bisa dicari,” ujarnya kepada Langkan.id, Senin (9/3).
Ia menegaskan, pemerintah tidak terlibat, tidak diikutkan, tidak terkait, dan tidak dimintai persetujuan. Tidak ada satu dokumen pun dari yayasan untuk melangsungkan acara meminta dukungan kepada pemerintah untuk menyetujui bahwa Kalista mewakili daerah Sumbar.
“Kalau apakah dia sah mewakili Sumbar atau tidak, tentu YPI yang tahu, karena mereka yang menyelenggarakan,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya itu, syarat untuk mewakili daerah yang ditetapkan YPI, kata Novrial, yang bersangkutan harus berasal dari daerah tersebut, atau berdomisili di daerah yang diwakilkan. Atau, bisa juga memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) daerah yang diwakilkan, pernah lahir di daerah diwakilkan, atau orang tuanya berasal dari daerah yang diwakilkan.
Ditegaskannya, pemerintah tidak terlibat, tidak diikutkan, tidak terkait, dan tidak dimintai persetujuan. Tidak ada satu dokumen pun dari yayasan untuk melangsungkan acara meminta dukungan kepada pemerintah untuk menyetujui bahwa Kalista mewakili daerah Sumbar.
“Kalau apakah dia sah mewakili Sumbar atau tidak, tentu YPI yang tahu, karena mereka yang menyelenggarakan,” ungkapnya.
Ia menilai, terkait Kalista Iskandar tidak lancar melafalkan Pancasila, hal itu tidak perlu dipermasalahkan. Ia meminta berpikir positif saja, apalagi acara itu sudah dari dahulunya dilangsungkan.
ADVERTISEMENT
Novrial juga menyayangkan banyaknya pihak yang menghujat Kalista Iskandar, apalagi ada yang membawa bawa etnis dan agama. “Kita mesti tahu bahwa dia membawa nama Sumatera Barat, bukan pemerintah Sumatera Barat, bukan mewakili etnis, itu kan beda,” katanya. (Adi S)