Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.0
Konten Media Partner
Foto: Budidaya Maggot Binaan FMIPA Unand Padang
7 September 2021 8:28 WIB
ยท
waktu baca 1 menit![Para mahasiswa FMIPA Universitas Andalas Padang tengah memberikan makan untuk budidaya maggot yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1630977120/nhxouft2gwknstkmt5fx.jpg)
ADVERTISEMENT
Penggiat Maggot dan Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitasa Andalas Dr. Resti Rahayu mengatakan ada sekitar 1.200 penggiat maggot di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat.
![Dosen FMIPA Universitas Andalas Dr. Resti Rahayu tengah memperlihatkan tempat budidaya maggot. Foto: Langkan/Kumparan](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1630977342/sf2ww4ovhnhni6uksbhg.jpg)
Kendati jumlah penggiat maggot terbilang cukup banyak di Sumatera Barat, menurut Ayu adalah persoalan yang dihadapi para pembudidaya maggot, yakni soal pangsa pasar.
Penjualan maggot di Padang khususnya, tidak hanya melayani pesanan dalam bentuk maggot yang hidup, tapi juga dalam bentuk yang sudah dikeringkan.
ADVERTISEMENT
Harga untuk yang hidup lebih murah yakni Rp8.000 per kilogramnya. Sementara yang sudah dikeringkan mencapai Rp15.000 per bungkus dengan berat 100 gram.
Namun di Rumah Maggot yang didirikan oleh Dosen FMIPA Universitas Andalas Dr. Resti Rahayu di rumahnya berada di Komplek Bukit Belimbing Indah, Kuranji, Kota Padang, kebanyakan menjadi tempat praktek bagi para mahasiswa FMIPA, khususnya mahasiswa jurusan Biologi.
Saat ini solusi yang diberikan oleh pihak Universitas Andalas Padang untuk penggiat maggot yang kini minim pangsa pasar, yakni pihak kampus siap menampung hasil produksi budidaya magot tersebut, dalam kondisi hidup.
Menurut Ayu, tujuan pihak Universitas Andalas bersedia menampung maggot itu, karena akan ada rencana untuk mengelolah maggot menjadi minyak.