Konten Media Partner

Foto: Budidaya Maggot Binaan FMIPA Unand Padang

7 September 2021 8:28 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para mahasiswa FMIPA Universitas Andalas Padang tengah memberikan makan untuk budidaya maggot yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Para mahasiswa FMIPA Universitas Andalas Padang tengah memberikan makan untuk budidaya maggot yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan
ADVERTISEMENT
Penggiat Maggot dan Dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitasa Andalas Dr. Resti Rahayu mengatakan ada sekitar 1.200 penggiat maggot di sejumlah daerah di Provinsi Sumatera Barat.
Dosen FMIPA Universitas Andalas Dr. Resti Rahayu tengah memperlihatkan tempat budidaya maggot. Foto: Langkan/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Dosen FMIPA Universitas Andalas Dr. Resti Rahayu tengah memperlihatkan tempat budidaya maggot. Foto: Langkan/Kumparan
Kendati jumlah penggiat maggot terbilang cukup banyak di Sumatera Barat, menurut Ayu adalah persoalan yang dihadapi para pembudidaya maggot, yakni soal pangsa pasar.
Kemasan maggot yang sudah di keringkan dengan harga Rp15.000 per bungkus dengan berat 100 gram. Foto: Langkan/Kumparan
Penjualan maggot di Padang khususnya, tidak hanya melayani pesanan dalam bentuk maggot yang hidup, tapi juga dalam bentuk yang sudah dikeringkan.
ADVERTISEMENT
Harga untuk yang hidup lebih murah yakni Rp8.000 per kilogramnya. Sementara yang sudah dikeringkan mencapai Rp15.000 per bungkus dengan berat 100 gram.
Para mahasiswa FMIPA Universitas Andalas Padang tengah memberikan makan untuk budidaya maggot yang ada di Kota Padang, Sumatera Barat. Foto: Langkan/Kumparan
Namun di Rumah Maggot yang didirikan oleh Dosen FMIPA Universitas Andalas Dr. Resti Rahayu di rumahnya berada di Komplek Bukit Belimbing Indah, Kuranji, Kota Padang, kebanyakan menjadi tempat praktek bagi para mahasiswa FMIPA, khususnya mahasiswa jurusan Biologi.
Saat ini solusi yang diberikan oleh pihak Universitas Andalas Padang untuk penggiat maggot yang kini minim pangsa pasar, yakni pihak kampus siap menampung hasil produksi budidaya magot tersebut, dalam kondisi hidup.
Menurut Ayu, tujuan pihak Universitas Andalas bersedia menampung maggot itu, karena akan ada rencana untuk mengelolah maggot menjadi minyak.