Hasil Komoditas Pertanian Bumdes Kumbayau Dieskpor ke India, Turki dan Nepal

Konten Media Partner
3 Agustus 2018 13:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hasil Komoditas Pertanian Bumdes Kumbayau Dieskpor ke India, Turki dan Nepal
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Sawahlunto - India, Turki dan Nepal, menjadi tujuan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Kumbayau Maju Bersama, Sawahlunto, Sumatera Barat, untuk memasarkan komoditas pertanian masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Direktur Bumnag Kumbayau F. Ferdi Datuk Dinagari, mengatakan komoditas pertanian yang akan dieskpor itu berupa pinang. Tiga negara tujuan tersebut, sudah mengajukan permintaan, yakni dengan jumlah minimal 20 ton dalam setiap kali pengiriman.
"Jika untuk 20 ton berkemungkinan bisa kita penuhi. Untuk itu langkah selanjutnya, kita akan bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia melakukan pengiriman barang," katanya, Jumat (3/8).
Bumdes Kumbayau Maju Bersama yang di Kota Sawahlunto, termasuk salah satu Bumdes Model di Sumatera Barat, dan akan menjadi Bumdes percontohan Nasional. Hal ini dikarenakan, banyak usaha yang sudah dikembangkan oleh Bumdes tersebut.
Ia menyebutkan, Bank Desa Kumbayau dikembangkan dengan pengembangan model dari kearifan lokal desa, bukan seperti bank konvensional pada umumnya. Di dalam kerjasamanya, permodalan untuk usaha menerapkan sistem bagi hasil sebesar 5 persen dari nilai permodalan.
ADVERTISEMENT
"Desa Kumbayau ini pada dasarnya minim dengan Sumber Daya Alam, tapi dengan bekal pengalaman dari SDM mumpuni dan penerapan program sosial benefit, dapat mengantarkannya sebagai salah satu BUMDes terbaik di Indonesia," ujar Ferdi.
Sementara pinjaman boleh dibayar dengan cara bayar tunai atau non tunai memakai komoditi hasil bumi seperti Pinang, Coklat, kemiri, kelapa dan hasil bumi lainnya. Bagi pinjaman macet dan benar-benar tak mampu bayar, Bank Desa Kumbayau akan rekonstruksi menambah pinjaman baru dengan membuatkan sebuah Usaha Binaan Bumdes, yang diintegrasikan dengan unit usaha yang ada.
Saat ini bentuk pinjaman telah dikembangkan sampai ke leasing desa, untuk membeli peralatan Elektronik (HP, Kulkas, TV, dsb) juga dengan cara mencicil dengan komoditi hasil bumi. (KP/H)
ADVERTISEMENT