news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Indahnya Perpaduan Songket dan Sulaman di Revealed Minangkabau

Konten Media Partner
3 Desember 2018 12:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Indahnya Perpaduan Songket dan Sulaman di Revealed Minangkabau
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Songket dan sulaman yang merupakan bagian dari budaya di Minangkabau, Sumatera Barat, turut menghiasi rangkaian kegiatan Nusantara Marandang, yang diselenggarakan di Lapangan Parkir Timur, Gelora Bunga Karno, Jakarta. Kali ini, songket dan sulaman dipadukan dalam sebuah Fashion Show bertajuk Revealed Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Ada dua orang desainer asal Sumatera Barat yang berkesempatan menampilkan desain-desain yang menggunakan songket dan sulaman ini. Emi Arlin, salah seorang desainer, mengungkapkan songket dan sulaman yang merupakan bagian yang tidak akan terpisahkan dari budaya Minangkabau, memiliki pesona nan indah ketika dipadukan menjadi sebuah pakaian, yang desainnya khas dengan perempuan Minangkabau.
Menurutnya, sebuah karya yang membanggakan, dapat menampilkan desain-desain yang begitu inspiratif. Apalagi hal itu memadukan songket dan sulaman. Karena melihat kerentetan sejarahnya, keduanya karya itu merupakan kekayaan yang diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Dimulai antara abad 7–14, tradisi tenun dan sulam mulai memasuki Minangkabau, seiring dengan adanya interaksi perdagangan antara China, India, dan Kerajaan Pagaruyung (Minangkabau).
ADVERTISEMENT
Pada saat itu pulalah terjadi perkembangan cita kain yang melekat erat dengan budaya setempat, seperti songket dan sulaman. Hal ini tertuang tidak hanya pada adat istiadat berbusana, tetapi juga pada ornamen-ornamen penghias Rumah Gadang.
"Pada Revealed Minangkabau ini kami memadukan dua warisan tradisi busana Minangkabau dalam sebuah konsep yang lebih berani dan modern. Di mana sebelumnya sulaman dan songket merupakan sesuatu yang terpisah, maka pada koleksi ini kami menyatukan keduanya dalam perpaduan yang harmonis, dan saling menguatkan sebagai sebuah warisan budaya," katanya, ketika dihubungi langkan.id dari Padang, Senin (3/12).
Ia menyebutkan Revealed Minangkabau ini berbeda dengan penggunaan songket dan sulaman yang selama ini identik dengan kegiatan seremonial adat. Kini keduanya kini hadir dalam balutan yang lebih estetik sebagai salah satu pilihan dalam berbusana wanita modern, dengan nuansa etnik, dinamis dan berani.
Indahnya Perpaduan Songket dan Sulaman di Revealed Minangkabau  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Desainer Rona Rahayu Yunus yang juga turut terlibat, menjelaskan sulaman yang digunakan pada Fashion Show itu, ornamen pakaian yang mereka gunakan adalah Sulam Banang Ameh (Sulam Benang Emas) kepala peniti. Sulaman jenis itu, akan mudah ditemukan di wilayah Sumatera Barat.
ADVERTISEMENT
Detailnya sulaman benang katun dan sutra yang halus, dengan visual membentuk lingkaran kecil-kecil, dan perpaduan warna yang harmonis. Membuat sulaman ini terlihat halus, detail dan hidup. Sementara songket yang digunakan adalah songket Silungkang, dengan kain yang tegas, elegan, namun tidak menghilangkan keluwesannya.
"Keduanya (songket dan sulaman) dipadukan dalam ritme yang harmonis, dan akhirnya disempurnakan dengan detail mote yang menghidupkan motifnya. Kami merasa senang, kegiatan ini mendapat antusias yang cukup besar dari masyarakat yang datang ke Gelora Bung Karno, Jakarta," sebutnya.
Sementara Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Sumatera Barat, Nevi Zuairina, mengatakan dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan mampu mengembangkan kreativitas para perancang busana dan pengrajin kain di Sumatera Barat. Artinya dengan adanya panggung untuk mempromosikan, para desainer di Sumatera Barat bisa memiliki segmen pasar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Bidang fashion merupakan salah satu industri yang penting dalam pengembangan industri kreatif di Indonesia. Fashion merupakan penyumbang 30 persen dari seluruh sektor industri kreatif terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional," ujarnya.
Untuk itu, Nevi menyebutkan kegiatan tersebut juga bertujuan untuk mengangkat kekayaan dan keunikan ragam hias, songket, batik minang, dan tenun yang dimiliki Sumatera Barat, untuk terus dikenal dan menjadi warisan dari keberagaman warisan budaya dunia.
Menurutnya, kegiatan tersebut juga sebagai ajang apresiasi kepada desainer-desainer muda Sumatera Barat, agar dapat mengenalkan hasil karyanya ke pasar nasional dan internasional. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan itu, bentuk dukungan pemerintah terhadap para anak muda untuk berkreativitas dan mengembangkan karyanya.
"Di samping mendorong desainer di Sumatera Barat lebih berkreativitas dan melestarikan keberadaan para pengrajin, kita juga berharap para pengrajin meningkatkan ke profesional dalam meningkatkan mutu karya dari hasil kerajinannya," harapnya. (M Hendra)
ADVERTISEMENT