Isoman Tanpa Pengawasan, Pasien COVID-19 di Pasbar Pergi Beli Rokok ke Warung

Konten Media Partner
31 Juli 2021 11:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pasien COVID-19. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pasien COVID-19. Foto: Willy Kurniawan/REUTERS
ADVERTISEMENT
Pasien COVID-19 yang melakukan isolasi mandiri (isoman) di perpustakaan milik nagari/desa di kampung V, Nagari Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, kedapatan keluyuran hingga berbelanja rokok ke warung.
ADVERTISEMENT
Kondisi ini, membuat warga setempat jadi resah. Tokoh pemuda setempat, Olo Muchlis Can, mengatakan lemahnya pengawasan di lokasi isoman di perpustakaan itu, membuat pasien bisa beraktivitas bebas di luar tempat isoman.
"Sebelumnya kita sebagai warga di desa ini tidak tahu kalau ternyata perpustakaan itu dijadikan tempat isolasi mandiri pasien COVID-19. Pas sudah tahunya, ada ambulan datang dengan petugas menggunakan APD lengkap," katanya, Sabtu 31 Juli 2021.
Diperparah lagi, pasien COVID-19 yang melakukan isoman di perpustakaan itu, malah bisa pergi berbelanja ke warung. Hal itu jelas membuat membuat warga resah dan tidak nyaman.
"Kalau begini, sepertinya Pemerintah Nagari/Desa ingin desa ini tersebar virus COVID-19. Kami menuntut agar perpustakaan itu dikosongkan jadi tempat isolasi mandiri," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Muchlis bersama warga lainnya berharap agar pihak terkait segera memindahkan rumah isolasi tersebut dari lingkungan mereka.
Menurutnya, sejak gedung perpustakaan itu dijadikan rumah isolasi mandiri, masjid yang tepat berada di sampingnya sudah jarang digunakan.
“Kami hanya meminta kepada pihak terkait agar secepatnya rumah isolasi tersebut dapat dipindahkan dari sini," pinta dia.
Kapolsek Pasaman Iptu Rosminarti mengatakan terkait adanya keinginan warga untuk memindahkan pasien COVID-19 dari desa tersebut, sempat terjadi aksi penolakan dari warga.
"Kami dari kepolisian telah melakukan pengamanan, dan meminta agar tidak berkerumun. Memang warga menuntut agar perpustakaan itu dikosongkan saja," ucapnya.
Sementara Pj Wali Nagari Koto Baru Martias mengatakan sedang melakukan upaya mencari tempat isolasi baru bagi pasien COVID-19 tersebut.
ADVERTISEMENT