Konten Media Partner

Jejak Sekolah Tionghoa Hwe Koan di Padang

14 Februari 2018 9:42 WIB
clock
Diperbarui 6 Agustus 2020 13:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jejak Sekolah Tionghoa Hwe Koan di Padang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Perayaan Imlek di kawasan Kampung Pondok, Kota Padang tahun ke tahun menjadi bukti eksistensi etnis Tionghoa di Indonesia. Kekompakan telah dibangun sejak Jakarta masih bernama Batavia. Di Padang, sekolah Hwe Koan berdiri lantaran kurangnya porsi anak-anak Tionghoa di sekolah-sekolah Belanda.
ADVERTISEMENT
Keberadaan sekolah Hwe Koan dicatat surat kabar Bintang Hindia No. 22, Tahoen Keempat. Sebuah foto klasik di sekolah Hwe Koan diterbitkan 1 Maart 1907: 278-80.
"Tidak disebutkan di mana lokasi sekolah ini, tapi sangat mungkin di sekitar Kampung Cina atau Pondok sekarang," kata dosen dan peneliti dari Universitas Leiden, Suryadi Sunuri.
Menurutnya, foto tersebut mengabadikan momen kunjungan Inspektur TiongHoa Hwe Koan ke Padang 9 Mei 1906. Inspektur itu bernama Lauw Soe Kie.
Inspektur Lauw Soe Kie mengenakan topi, duduk di tengah bagian depan. Lauw Soe Kie berada di antara guru-guru dan murid sekolah Hwe Koan di Padang. Dalam foto terlihat papan nama sekolahnya ditulis dalam dua jenis huruf: huruf Cina dan huruf Latin.
Jejak Sekolah Tionghoa Hwe Koan di Padang (1)
zoom-in-whitePerbesar
Sekolah Hwe Koan berawal dari perkumpulan etnis Tionghoa yang didirikan di Batavia tahun 1900. Perkumpulan itu bernama Tiong Hoa Hwe Koan. Tujuannya untuk menyatukan para perantau Tionghoa yang ada di Hindia Belanda dan menyediakan pengajaran (onderwijs) untuk anak-cucu mereka.
ADVERTISEMENT
Setahun kemudian didirikan seksi khusus yang diberi nama Tiong Hoa Hak Tong, yang kemudian dipakai sebagai pengganti nama Tiong Hoa Hwe Koan. Pada tahun 1940 tercatat Tiong Hoa Hwe Koan sudah mempunya puluhan cabang di seluruh Hindia Belanda, termasuk di Padang, Fort de Kock (Bukittinggi) dan Padang Panjang.
Selain di surat kabar Bintang Hindia, foto klasik lain yang mengabadikan murid-murid, guru-guru, dan pengurus Tiong Hoa Hwe Koan di Padang terdapat dalam buku peringatan 40 tahun usia perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan. Di bawah foto tertulis "Moerid-moerid, goeroe-goeroe, beberapa Hakhoe dan Bestuurleden dari Tiong Hoa Hwe Koan – Padang”.
"Perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan menunjukkan ciri dan semangat juang perantau Cina di Indonesia, yang sangat kuat rasa persaudaraannya dan berupaya untuk saling tolong-menolong. Melalui perkumpulan ini, hubungan kultural dan emosional dengan tanah leluhur tetap mereka pelihara," jelas Suryadi Sunuri.
ADVERTISEMENT
Dilanjutkan Suryadi Sunuri, sering para pengurus perkumpulan ini mendatangkan pejabat publik atau pembicara dari Tiongkok, tanah leluhur mereka. "Keteguhan persatuan orang Tionghoa ini perlu dicontoh oleh kelompok-kelompok etnis yang lain, tak terkeluali orang Minangkabau yang sering disebut-sebut bisa sama-sama bekerja, tapi sulit bekerjasama," pungkasnya.(Nando M Bandaro)
Sumber Foto: https://niadilova.wordpress.com
1. Bintang Hindia No. 22, Tahoen Keempat, 1 Maart 1907: 279)
2. Sumber foto: Nio Joe Lan, Riwajat 40 taon dari Tiong Hoa Hwe Koan-Batavia (1900-1939), Batavia: Tiong Hoa Hwe Koan, 1940: 370.