Kebakaran di Gedung Pusat Kebudayaan, Salah Satu Objek Warisan Dunia Sawahlunto

Konten Media Partner
3 November 2022 15:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto terbakar sekitar Kamis pagi, (3/11/2022). Dokumentasi: Humas Pemkab Sawahlunto
zoom-in-whitePerbesar
Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto terbakar sekitar Kamis pagi, (3/11/2022). Dokumentasi: Humas Pemkab Sawahlunto
ADVERTISEMENT
Gedung Pusat kebudayaan (GPK) Sawahlunto terbakar pagi ini, Kamis (3/11/2022) sekitar pukul 10.30 WIB. Tidak ada korban jiwa, namun gedung bersejarah ini merupakan salah satu objek warisan dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2019.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Peninggalan Bersejarah dan Permuseuman Kota Sawahlunto, Rahmat Gino Sea Games mengatakan, pada saat kejadian, GPK tengah digunakan oleh dinas pertanian untuk memperingati Hari Pangan Sedunia.
“Ketika sedang persiapan, sekitar jam 10.30, sepertinya ada korsleting di plafon bagian bawah atap, langsung ada asap lalu terbakar, petugas berhasil memadamkan api sejam kemudian,” ungkapnya ketika dihubungi Kamis, (3/11/2022).
Gino melanjutkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan UNESCO di Jakarta sehingga akan dilakukan identifikasi kerusakan hingga kajian pemugaran untuk gedung yang berada di Jalan Ahmad Yani Nomor 4 Kota Sawahlunto tersebut.
“Senin depan pihak UNESCO dari Jakarta akan tinjau lokasi untuk identifikasi kerusakan, tim di lapangan juga sudah diinstruksikan agar tidak lakukan pembongkaran, supaya elemen yang tersisa bisa diidentifikasi,” katanya.
ADVERTISEMENT
Gino menjelaskan, kedatangan UNESCO tersebut juga sekaligus membahas terkait Heritage Emergency Fund.
“Mereka mau mengupayakan untuk Heritage Emergency Fund, pendanaan untuk kondisi darurat agar bisa dilakukan perbaikan,” ujarnya.
Gino menambahkan, Gedung Pusat Kebudayaan sebelumnya telah mengalami beberapa kali revitalisasi minor. Hanya penanganan ringan seperti perbaikan kerusakan dinding atau pengecatan, sementara bentuk gedung masih mempertahankan gedung asli. Kini, nyaris 80 persen bagian gedung dari atap dan kuda-kudanya telah habis dibakar api.