Kelok 44 Rawan Longsor, Pemprov Sumbar Upayakan Rute Alternatif Malalak-Maninjau

Konten Media Partner
19 September 2022 11:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau rute alternatif Malalak-Maninjau, Sabtu (17/9/2022). Dokumentasi: Diskominfotik Sumbar.
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumbar Mahyeldi saat meninjau rute alternatif Malalak-Maninjau, Sabtu (17/9/2022). Dokumentasi: Diskominfotik Sumbar.
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Mahyedi bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) meninjau jalan alternatif Malalak-Maninjau, Sabtu (17/9). Pembukaan jalan alternatif sepanjang 11 kilometer ini direncanakan dari Kecamatan Malalak ke Nagari Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam.
ADVERTISEMENT
Mahyeldi mengatakan pembukaan akses jalan ini dapat memajukan perekonomian masyarakat setempat, pasalnya kondisi jalan yang buruk menyebabkan distribusi dan potensi di Maninjau sering terkendala.
“Disamping itu banyak peristiwa mobil tersekat dan longsor di kelok 44, semoga dengan dibukanya jalan alternatif ini dapat meminimalisasi kejadian tersebut,” kata Mahyeldi.
Lebih lanjut mahyeldi mengatakan akses jalan Sicincin menuju Balingka kerap terjadi longsor sehingga menghambat arus transportasi kendaraan.
“Apalagi saat ini sering terjadi hujan, jalan alternatif tersebut jarang dilalui pengendara karena licin, oleh karena itu jalan alternatif Malalak yang jaraknya lebih dekat, perlu segera dibangun,” paparnya.
Dalam peninjauan ini, Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Ardi Andono, meminta tersedianya ruang untuk satwa, seperti jalur penyeberangan harimau melalui gorong-gorong dan hewan primata sudah dibangun jembatan oleh dinas BMCKTR.
ADVERTISEMENT
“Harimau, beruang, dan siamang merupakan kekayaan hayati sumbar, satwa tersebut perlu dibuat jalan untuk mereka. Hal tersebut juga sudah diatur dalam Permenhub Nomor 23 Tahun 2018 tentang Pembangunan Jalan Strategis di Kawasan Hutan,” jelasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian Agam Azinirman, berharap permasalahan terkait hutan lindung dan cagar alam di jalan alternatif Malalak segera terselesaikan, pasalnya jalan Malalak ini sangat dekat dengan Lubuk Basung, apabila jalan tersebut dibuka estimasi jarak tempuh Malalak-Lubuk Basung hanya 40 kilometer saja.
Menjawab hal tersebut, Mahyeldi berjanji akan menyurati menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk membantu mencari solusi terkait jalan alternatif Malalak yang melewati hutan lindung dan kawasan konservasi tersebut.