Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Kondisi Terkini: Pengerjaan Proyek Jalan Tol Seksi Padang - Sicincin Masih Jalan
10 Maret 2021 17:53 WIB
ADVERTISEMENT
Pernyataan dari pihak PT Hutama Karya dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang menyatakan bahwa proyek jalan tol ruas Padang - Pekanbaru Seksi Padang - Sicincin tidak berhenti, masih menimbulkan keraguan banyak pihak.
ADVERTISEMENT
Untuk memastikan hal itu, Langkan.id yang merupakan media partner Kumparan berkesempatan untuk melihat langsung kondisi proyek jalan tol Seksi Padang - Sicincin itu.
Dari pantauan yang dilakukan di lapangan, mulai dari titik STA 0 sampai STA 6.050 atau dimulai dari jalan Bypass hingga tembus ke Nagari Kasang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, terlihat pengerjaan masih tetap jalan.
Tidak ada tanda-tanda pemindahan alat berat atau membiarkan pengerjaan yang terbengkalai. Hingga siang tadi, Rabu 10 Maret 2021, sebagian pekerja tengah melakukan Pekerjaan Perbaikan Tanah Dasar dengan Metode Full Displacement Columns (FDC).
FDC ini adalah upaya PT. Hutama Karya untuk memberikan kondisi jalan yang kuat atau berkualitas bagus. Sebab FDC itu dilakukan terhadap kondisi jalan yang lunak, mengingat jalan tol ini melintasi di kawasan persawahan.
ADVERTISEMENT
Manager Pengendali dan Pelaksana Proyek PT Hutama Karya, Berlin Tampubolon, menjelaskan, adanya pemberitaan tentang proyek jalan tol Padang - Pekanbaru dihentikan itu, merupakan sebuah pemberitaan yang tidak bertanggungjawab, karena tidak ada narasumber atau pun tidak sesuai dengan pernyataan resmi dari PT Hutama Karya atau dari Kementerian PUPR selaku regulator.
"Proyek kita tetap jalan, tentunya untuk titik yang lahannya telah bebas. Karena memang dalam pengerjaan Seksi Padang - Sicincin ini bisa dilakukan spot per spot saja, dan memang sebuah kendala bagi kami. Tapi intinya pengerjaan tetap jalan dengan melakukan refocusing pada lahan yang sudah siap dan bebas," tegasnya, Rabu 10 Maret 2021.
Berlin Tampubolon juga menjelaskan bahwa untuk Seksi Padang - Sicincin itu, saat ini progres pelaksanaan telah mencapai 37,989 persen.
Dimana progres itu terdiri dari pengerjaan fisik yang telah mencapai kurang lebih 20 persen sepanjang kurang lebih 9 kilometer, dan sisanya adalah pengadaan material pabrikan yakni pre-cost, tiang pancang dan material lainnya.
ADVERTISEMENT
Untuk pelaksanaan pekerjan yang kurang lebih 9 kilometer itu dilaksanakan mengikuti lahan yang sudah bebas yakni 7 kilometer, serta ada beberapa tempat yang dilaksanakan di lahan yang telah diizinkan oleh masyarakat pemilih lahan yakni lebih kurang 2 kilometer.
Dengan adanya progres dan pengerjaan itu telah menunjukkan bahwa proyek jalan tol Padang - Sicincin tetap jalan dan tidak ada yang berhenti, seperti adanya pemberitaan yang beredar.
Dan untuk Jalan Tol Sicincin – Padang ini agar dapat segera cepat dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Sumatera Barat, program untuk Tahap 1 dioperasikan adalah dengan membuat exit dan entrance tol pada STA 6+200.
Sebelumnya Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro juga menjelaskan dalam proses pembangunannya, PT Hutama Karya (Persero) selaku owner Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Padang – Sicincin mengikuti sepenuhnya arahan dan kebijakan yang diberikan oleh regulator yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai instansi teknis yang mengawal penugasan pemerintah kepada PT Hutama Karya.
ADVERTISEMENT
Serta untuk Kegiatan pembangunan selanjutnya, PT Hutama Karya akan melaksanakan pekerjaan dengan menyesuaikan dari ketersediaan lahan, serta arahan dan instruksi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Intinya PT Hutama Karya bukan menghentikan pembangunan, tapi hanya akan mengerjakan pada lahan yang sudah dibebaskan, serta jika tersedia kelebihan sumber daya, maka akan dilakukan refocusing ke ruas lain yang telah siap lahannya.
"Perlu kami sampaikan, bahwa dengan keterbatasan lahan yang ada (spot-spot tidak menerus) mengakibatkan produktivitas rendah dan waktu pelaksanaan lebih lama dari rencana awal sehingga menyebabkan biaya overhead BUJT dan Main Kontraktor menjadi tinggi, biaya bunga selama masa konstruksi dan nantinya biaya eskalasi akan semakin mahal serta biaya Konsultan Supervisi dan Pengawasan bertambah sehingga tidak effektif dan effisien lagi," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk rencana kapan operasi, PT. Hutama Karya menjelaskan bahwa target saat ini akan selesai operasi pada akhir Desember 2022, dimana hal ini telah mengalami keterlambatan dari rencana awal sesuai Perjanjian Pembangunan Jalan Tol yaitu akhir Desember 2019 akibat keterbatasan lahan.
Sehingga bila kondisi lahan dapat bebas semua pada akhir Semester I tahun 2021 maka target selesai dapat dipenuhi pada akhir Desember 2022 tersebut.
Akan tetapi hal ini bergantung pada ketersediaan lahan yang bebas, dimana sesuai janji Kanwil BPN Sumbar Bapak Saiful pada rapat koordinasi dengan Gubernur Sumatera Barat dan para pimpinan SKPD serta instansi terkait, bahwa telah menargetkan untuk lahan bebas semua pada bulan Juni 2021 ini atau sebelum Hari Raya Idul Fitri 2021.
ADVERTISEMENT