Kopi Solok Radjo Sulit Penuhi Kebutuhan Pasar Internasional

Langkan.id, Solok - Koperasi Kopi Solok Radjo yang berada di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, sudah menembus pasar kopi internasional. Namun mereka masih kesulitan memenuhi kebutuhan pasar karena produksi yang masih sedikit.

"Kopi Solok produksinya sangat sedikit, yakni hanya 6 ton per tahunnya. Sementara kebutuhan sangat besar. Karena rasa kopi Solok yakni arabika sangat diminati oleh pencinta kopi," kata ketua Koperasi Kopi Solok Radjo, Alfadriansyah, Senin 7 Mei 2018.

Alfadriansyah mengatakan, saat ini Solok Radjo juga sudah memiliki beberapa pelanggan di luar negeri, seperti Australia, Malaysia, Singapore, Amerika Serikat. Mereka kini menargetkan pasar kopi di China.

Selain memasarkan kopi asal Solok ke luar negeri, koperasi ini juga mengumpulkan kopi dari daerah lain di Sumbar. Mereka mempunyai program khusus yang dinamai Radjo Project.

"Jadi masing-masing daerah itu kami tampung dan kelola. Namun masing-masing kopi itu tidak kami campurkan dengan kopi Solok. Karena rasa kopi Solok ini rasanya sangat istimewa," sebutnya.

Kata dia, selain dijual ke luar negeri kopi asal Solok juga dipasarkan ke wilayah Indonesia bagian barat dan tengah. Sedangkan kopi yang ditampung lewat Radjo Project hanya dipasarkan di dalam negeri.

"Jadi memang pemasaran kami cukup banyak, makanya kopi yang ada saat ini tidak mencukupi permintaan," ucapnya.

Adi melalui koperasinya juga membagikan bibit kopi setiap tahunnya, sebagai pengganti pembagian Sisa Hasil Usaha (SHU) kepada 887 anggota koperasi yang merupakan petani kopi di Solok.

Ia menyebutkan, kurangnya produksi kopi di Solok dipengaruhi lahan yang jumlah tanaman yang juga minim. Jika diperkirakan, saat ini tanaman kopi di daerah itu ditaksir di bawah 10 ribu batang.

"Sulit juga saya memperkirakan luasnya. Tapi ada sekira ribuan batang kopi," pungkasnya. (M. Hendra)

=======