Konten Media Partner

LIPI: Gempa Besar Masih Ancam Sumbar

24 Januari 2019 16:37 WIB
clock
Diperbarui 15 Maret 2019 3:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Peneliti Utama LIPI sekaligus Ahli Geologi dan Gempa Bumi Danny Hilman Natawidjaja. (Foto: Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Peneliti Utama LIPI sekaligus Ahli Geologi dan Gempa Bumi Danny Hilman Natawidjaja. (Foto: Irwanda/Langkan.id)
Langkan.id, Padang- Peneliti Utama LIPI sekaligus Ahli Geologi dan Gempa Bumi Danny Hilman Natawidjaja menyebutkan gempa besar dan tsunami masih mengancam Sumatera Barat. Ancaman gempa berasal dari megathrust di Kepulauan Mentawai. "Bahaya megathrust Mentawai masih menyimpan energi 8,8 SR," ujarnya di sela-sela rapat koordinasi mitigasi dan penanganan bencana gempa dan tsunami di Kota Padang, Kamis 24 Januari 2019. Kata dia, energi megathrust Mentawai sudah mulai terlepas, seperti yang terjadi pada 2007 dengan gempa 6,4 magnitudo dan 7,7 magnitudo pada 2010. "Energi megathrust Mentawai tidak terlepas sekaligus, ada dua kali pukulan gempa pembuka. Makanya sisanya menjadi 8,8 magnitudo, kalau belum dilepaskan maksimal 9 magnitudo. Berkurang memang," katanya. Danny mengatakan, selain megathrust Mentawai, juga ada ancaman lainnya, seperti gempa darat di sesar Sumatera yang melewati Bukittinggi, Solok dan daerah lainnya. Begitu juga dengan ancaman backthrust. Namun saat ini, kata dia, pemerintah mesti fokus menghadapi megathrust Mentawai, karena memiliki ancaman yang lebih besar. "Pelajaran penting harus kita cermati bahwa sistem peringatan dini dan kesiapsiagaan masyarakat kita masih kurang gitu ya. Kita tidak bisa menutup mata bawah salah satu kelemahan adalah peringatan dini dan kesiapsiagaan mitigasi," ujarnya. (Irwanda)
ADVERTISEMENT