Konten Media Partner

Longsor di Limapuluh Kota, Sumbar, Sebabkan Macet 7 Km

3 Februari 2020 16:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembersihan material longsor oleh petugas (Foto: Dok. BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)
zoom-in-whitePerbesar
Pembersihan material longsor oleh petugas (Foto: Dok. BPBD Kabupaten Limapuluh Kota)
ADVERTISEMENT
Longsor yang terjadi di jalan lintas penghubung Sumatra Barat-Riau, tepatnya di kilometer 153, Jorong Hulu Air, Nagari Sari Lamak, Kecamatan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat, menghantam satu unit mini bus pada Senin (03/02).
ADVERTISEMENT
Selain menghantam satu unit mini bus merek Daihatsu Luxio dengan nomor polisi BA 1673 RF, longsor juga sempat membuat kemacetan hingga tujuh kilometer.
Laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sementara, material longsor telah dibersihkan.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kabupaten Limapuluh Kota, Joni Amir mengatakan, sebelumnya arus kendaraan sempat tersendat akibat material longsor, kemacetan diperkirakan mencapai tujuh kilometer.
“Penanganan bencana longsor sudah kami lakukan dengan mengerahkan satu unit alat berat. Pukul 09.55 WIB tadi arus kendaraan sudah bisa dilewati,” ujar Joni saat dihubungi Langkan.id via telepon, Senin (03/02) siang.
Menurutnya, kawasan terdampak, terutama dari flyover kelok 9 sampai di daerah Mangilang memang sangat berpotensi longsor. Hal ini disebabkan topografi daerah itu merupakan perbukitan dan pengendara perlu waspada saat melintas di kawasan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Memang intensitas hujan saat ini cukup tinggi, apalagi Februari, merupakan puncak musim hujan, itu berdasarkan informasi dari BMKG. Khusus daerah perbukitan, kalau hujan terus, kemudian panas sedikit, itu akan menyebabkan longsor,” jelasnya.
Sementara, penumpang mobil yang dihantam longsor, kata Joni dalam keadaan selamat. “Tidak ada korban jiwa, saat dihantam longsor, mobil yang diduga travel itu ditahan tembok pembatas jalan. Jika tidak, bisa terseret ke jurang,” katanya.