Konten Media Partner

Makan Nasi Padang di Padang

4 Februari 2019 12:20 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Randang jengkol (M. Hendra/Langkan)
zoom-in-whitePerbesar
Randang jengkol (M. Hendra/Langkan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Langkan.id, Padang- Piring-piring yang berisikan nasi Padang tersusun rapi di puluhan meja makan di Rumah Makan Lamun Ombak Padang, Kota Padang. 'Nasi Padang' adalah sebutan orang di luar Sumatera Barat, untuk nasi dan lauk di Rumah Makan Padang. Pelbagai masakan khas Padang tersaji di hadapan pengunjung yang sedang istirahat siang di sela-sela kesibukan perkantoran. Mulai dari yang berbumbu balado hingga kuah gulai yang mengunggah selera. Selain alamnya nan indah, Sumatera Barat dengan Ibu Kota Padang ini memang dikenal dengan sajian masakan khasnya. Sebut saja misalnya randang, olahan makanan dari daging sapi yang telah dikenal dunia. Tak hanya randang yang dapat mengunggah selera. Beberapa waktu lalu, langkan.id menjajal aneka sajian di Rumah Makan Lamun Ombak yang terletak di Jalan Khatib Sulaiman itu. Ratusan pengunjung siang itu disambut dengan kehangatan khas Minang. Pelayan dengan cekatan menghidangkan pelbagai masakan yang telah tersusun rapi di piring.
Aktifitas di Rumah Makan Lamun Ombang (M. Hendra/Langkan)
ADVERTISEMENT
Adapun sajian yang terhidang, 2 mangkok nasi putih, sepiring ayam pop, gulai tambusu, randang jengkol, udang goreng, gulai ikang, gulai telur, dendeng, kalio daging, gulai ayam, goreng ayam dan pecal sayur.
Ayam pop (M. Hendra/Langkan)
Ayam pop dikenal salah satu masakah khas yang merupakan olahan ayam yang direbus dengan air kepala. Tekstur ayam pop ini empuk. Semakin gurih dinikmati dengan sambal yang terbuat dari cabai, tomat dan bawang merah. Sajian lainnya, gulai tambusu. Olahan otak sapi yang dipotong-potong. Disajikan dengan santan yang diracik dengan rempah-rempah alami.
Gulai Tambusu (M. Hendra/langkan)
Juga ada kalio daging, yang sering juga disebut setengah randang. Kalio daging adalah olahan daging dengan santan dan rempah yang sudah mengeluarkan minyak. Teksturnya lebih kental dari gulai.
Kalio Daging (M. Hendra/Langkan)
Ada juga udang goreng balado merah, yang menjadi favorit pengujung di rumah makan ini.
Udang Goreng (M. Hendra/Langkan)
Agus Edy selaku owner Lamun Ombak menyebutkan, rumah makan yang dikelolanya memiliki berbagai bermacam spesifik masakan. Salah satunya seperti gulai kepala ikan dan randang. Namun, saat langkan berkunjung, dua menu utama itu sudah habis. Sepertinya laris diserbu pengujung. "Rendang sudah habis, Pak," ucap salah seorang pelayan rumah makan Lamun Ombak saat menyajikan menu makanan di meja salah satu pelanggan. Selain menu-menu makanan, rumah makan Lamun Ombak juga memiliki spesifik menu minuman spesial yang segar tentu sangat pas untuk menemani menyantap nasi Padang. Salah satunya ya 'es lamun ombak' namanya. Minuman ini terdiri dari buah-buahan yang segar yang terdiri dari lemon, apel, dan nanas yang dipadukan dengan santan lalu dicampur pepsi blue kemudian ditaburi es. Bagi pelanggan, rumah makan Lamun Ombak sudah menjadi pilihan. Sebut saja Abusaid yang merupakan masyarakat Pasaman yang kebetulan berkunjung Kota Padang. Ia menjadi salah satu pelanggan setia rumah makan satu ini. Baginya, apabila tidak mampir ke Lamun Ombak membuat tidurnya tak enak.
Pengunjung di Lamun Omban. (M. Hendra/Langkan)
"(Masakannya) sedap, tadi saya makan gulai tunjang, itu anak makan dendeng sama lotek. Di Lamun Ombak ini menunya banyak kita bisa milih-milih beda dengan tempat lain, ini engga ada, itu engga ada. Kalau di sini apa yang kita suka ada, harga pun terjangkau," katanya. Abusaid mengaku tidak terhitung lagi berapa kali telah mampir ke rumah makan Lamun Ombak. Pokoknya apabila setiap ke Padang selalu menikmati makanan Lamun Ombak. "Engga terhitung, datang ke Lamun Ombak. Ini saya ke Padang kebetulan anak kuliah di sini. Makan siang dan mampir di Lamun Ombak, soal rasa memang enak, sesuai dengan sekarang aku. Itu gulai tunjang tadi enak," ujarnya. Pelanggan lainnya, Fobi Aryuda dan Reza Ardiwinata juga mengaku menu masakan khas minang yang disajikan di Lamun Ombak sangat menggugah selera. Pasangan suami istri merupakan masyarakat dari Kabupaten Solok. "Enak tadi makan udang balado sama kalio rendang dan goreng ikan. Karena saya orang Minang, ya sukanya rendang. Kebetulan ke Padang dan mampir ke sini sebelumnya sudah pernah juga makan di lamun ombak ini. Sering, siap ke Padang makannya di sini. Malas coba tempat lagi, cari rasa baru lain, ini sudah pas," ucapnya. Usaha Turun Temurun Agus Edy mengatakan, rumah makan yang dikelolanya ini merupakan usaha turun temurun keluarga yang berawal dari sang nenek. Dia menjadi generasi ketiga untuk melanjutkan usaha rumah makan tersebut.
Agus Edy Owner Lamun Ombak. (M. Hendra/Langkan)
Agus menyebutkan nama dari Lamun Ombak berawal dari lokasi awal rumah makan ini berdiri yang berada di tepian pantai di Pariaman pada tahun 1970-an. Karena berada di tepi laut, rumah makan ini dulunya selalu kena hempasan ombak air laut. Kini bangunan rumah makan Lamun Lombak terlihat megah dan memiliki puluhan pegawai. Bagi Anda yang datang ke sini, bisa memilih posisi enak udah menyantap makanan. Ada suasana lepas, VIP, hingga lesehan. Di rumah makan Lamun Ombak juga difasilitasi tempat ibadah. Hal ini bentuk menjujung tinggi wisata kuliner halal di Sumatera Barat. Lantas tak heran jika rumah makan ini banyak mendapat berbagai penghargaan yang salah satunya dari Kementerian Pariwisata. Tidak hanya masyarakat awam, para pejabat negara juga telah pernah mencicipi masakan khas Minang di rumah makan Lamun Ombak ini. Sebut saja Presiden Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Irwanda)
ADVERTISEMENT