Menyoal Pengusiran Penumpang di Trans Padang, Pengamat: Itu Dilarang

Konten Media Partner
13 Oktober 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bus Trans Padang dan daftar penjualan Brizzi di beberapa titik halte yang disediakan oleh pemerintah kota Padang yang bekerjasama dengan isntansi terkait (Foto: Irwanda/Langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Bus Trans Padang dan daftar penjualan Brizzi di beberapa titik halte yang disediakan oleh pemerintah kota Padang yang bekerjasama dengan isntansi terkait (Foto: Irwanda/Langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Polemik pengusiran salah seorang penumpang bus Trans Padang karena tidak memiliki kartu Brizzi terus bergulir, hal itu menjadi perbicangan orang-orang di media sosial. Menaggapi hal itu, pengamat transportasi Universitas Bung Hatta (UBH), Fidel Miro menilai hal itu dilarang.
ADVERTISEMENT
Mengusir penumpang di transportasi umum itu menurut Fidel, tidak boleh sama sekali. “Itu transportasi umum, mengusir penumpang itu dilarang, bahkan tidak boleh sama sekali,” ujarnya kepada Langkan.id saat dihubungi via telepon, Minggu (13/10).
Jika penumpang belum memiliki kartu Brizzi, dikatakan Fidel, tidak seharunya diturunkan begitu saja. Ongkos bisa dilakukan secara manual/cash terlebih dahulu, sambil memberitahukan bahwa selanjutnya harus menggunakan kartu Brizzi.
“Kalau (penumpang-red) tidak tahu, tidak harus diturunkan, cukup pembayarannya cash terlebih dahulu,” jelasnya.
Menurutnya, baeralih dari manual ke elektronik, merupakan upaya yang bagus untuk perbaikan sistem serta mempermudah layanan. “Cara baru dalam transportasi itu bagus, dengan tujuan supaya transaksi lebih cepat, masyarakat juga harus bisa menerima teknologi baru itu. Tapi, kalau ada penumpang yang diusir karena belum memiliki kartu Brizzi, itu tidak boleh,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, diaktakan Fidel, jika menggunakan kartu Brizzi, itu memang harus penumpang yang mengurusnya langsung ke Bank Rakyat Indonesia (BRI), karena kartu itu bersifat pribadi dan milik BRI.
“Jika di halte tidak disediakan, kita masing-masing yang sediakan, kita beli kartu, lalu kita isi, karena kartu milik BRI maka kita pergi ke BRI,” ucapnya.
Secara umum, Fidel menilai, pengoperasian Trans Padang sudah dilaksanakan dengan baik. Hanya saja, jumlah armada yang dioperasikan belum ideal.
Selain itu, saat ini baru ada satu koridor saja. Pemko Padang harus mengembangkan untuk lebih baik. “Jumlah unit busnya masih belum mencukupi, koridor juga masih satu. Dalam perencanaan pemerintah, kita lihat ada, mungkin belum terwujud saja,” katanya. (Zulfikar)