news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Nurdin Halid soal Caleg Ogah Pasang Foto Jokowi: Kami Door to Door

Konten Media Partner
20 Maret 2019 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Politisi Golkar Nurdin Halid. (Irwanda/langkan.id)
zoom-in-whitePerbesar
Politisi Golkar Nurdin Halid. (Irwanda/langkan.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Politisi dari Partai Golongan Karya (Golkar) Nurdin Halid angkat bicara soal calon anggota legislatif (caleg) dari partai pengusung capres nomor urut 01 di Sumatera Barat, yang enggan pasang foto Joko Widodo-Ma'ruf Amin di spanduk dan baliho kampanyenya.
ADVERTISEMENT
Nurdin yang juga Wakil Ketua Bidang Monitoring dan Evaluasi Bappilu DPP Partai Golkar itu mengatakan, pemasangan foto pasangan calon juga tidak begitu produktif dan tidak perlu dilakukan. Pemasangan foto hanya soal taktis dan siasat daerah masing-masing.
"Itu hanya soal taktis saja, itu siasat saja dalam melihat karakter pemilih. Tadi saya sampaikan (kepada caleg) sesuatu yang tidak produktif jangan lakukan. Nah ada yang lebih produktif, apa itu? door to door, lakukan," ujar Nurdin usai menghadiri pertemuan evaluasi dan monitoring dalam rangka pemenangan partai Golkar di Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu (20/3).
Nurdin mengatakan, aksi door to door lebih produktif dalam meraup suara bagi caleg. Begitu juga untuk mengkampanyekan Jokowi-Ma'ruf untuk Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata dia, door to door juga bisa meng-counter isu negatif terhadap Jokowi yang berkembang di masyarakat. Para caleg juga bisa sosialisasikan keberhasilan Jokowi selama memimpin.
"Kalau caleg dan relawan dari rumah ke rumah menjelaskan keberhasilan (dalam) pembangunan dan meng-counter isu negatif Pak Jokowi, saya yakin Sumatera Barat akan berterima kasih kepada Pak Jokowi.
Itulah kami strategi kami khusus Golkar ya, saya mengintruksikan untuk para caleg selalu door to door," kata dia.
Sumatera Barat dikenal sebagai lumbung suara Prabowo Subianto. Pada Pilpres 2014, Prabowo menang telak dengan perolehan 1.797.505 suara atau 76,92 persen. Sedangkan Jokowi yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla hanya mendapatkan 539.308 suara atau 23,08 persen.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Forum Komunikasi Relawan Pemenangan Jokowi (FKRPJ) Sumatera Barat, Hartind Asrin, membenarkan fenomena caleg berasal partai pengusung enggan memasang foto Jokowi-Ma'ruf. Mereka terkesan para caleg setengah hati mendukung pemenangan capres petahana.
"Iya itu benar (tidak pasang foto) karena relawan ini kami tanya kenapa? jawaban itu karena nanti suara kami (caleg) di Sumatera Barat takut hilang. Sudahlah kita mau bagaimana lagi," kata Hartind, Senin (4/3).
Hartind mengaku Sumatera Barat adalah zona merah untuk direbutkan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Meski demikian, pihaknya memaklumi alasan para caleg yang takut suaranya berkurang jika terang-terangan kampanye Jokowi di Ranah Minang.
"Ya, caleg (di Sumbar) setengah hati dukung Jokowi. Mungkin karena finansial pribadi, nanti kalau kalah-kan mereka (caleg) rugi. Jadi cari aman," ujarnya. (Irwanda)
ADVERTISEMENT