Orang Tua Murid: Anak Saya Telah Diizinkan ke Sekolah Tanpa Harus Pakai Jilbab

Konten Media Partner
23 Januari 2021 20:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Proses belajar di SMK 2 Padang sebelum adanya COVID-19. Foto: dok SMK 2 Padang
zoom-in-whitePerbesar
Proses belajar di SMK 2 Padang sebelum adanya COVID-19. Foto: dok SMK 2 Padang
ADVERTISEMENT
Siswi SMK 2 Padang, Sumatera Barat, Jeni Cahyani Hia, akhirnya bisa kembali ke sekolah, setelah dihadang persoalan wajib jilbab di sekolah tersebut.
ADVERTISEMENT
Orang tua murid EH mengatakan anaknya Jeni yang bersekolah di SMK 2 Padang itu telah diperbolehkan ke sekolah dan mengikuti proses belajar, tanpa harus memakai jilbab.
"Pihak sekolah telah mengizinkan anak saya untuk masuk kelas tanpa harus mengikuti aturan wajib jilbab. Kemarin sudah masuk kelas. Kalau hari ini, Sabtu (23/1) memang kebetulan lagi belajar daring," katanya, Sabtu 23 Januari 2021.
Kini EH merasa lega karena anaknya bisa dengan tenang mengikuti proses belajar di SMK 2 Padang tersebut.
Kendati kini persoalan tersebut dianggap selesai, EH berharap kedepannya tidak ada lagi persoalan yang serupa terulang kembali.
Sebelumnya, Kepala SMK 2 Padang, Rusmadi, mengucapkan permohonan maaf kepada orang tua murid dari siswi Jeni Cahyani Hia, terkait adanya kasus video viral tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya selaku Kepala Sekolah di SMK 2 Padang menyampai kan permintaan maaf atas persoalan itu. Hal ini pun telah kami selesaikan dengan orang tua murid," katanya, dalam jumpa pers Jumat 22 Januari 2021 malam.
Ia menjelaskan dari video itu, terlihat ada Wakil Kesiswaan bersama Guru BK tengah menangani dan memfasilitasi keinginan anak didik untuk berseragam sekolah yang telah disebutkan dalam surat pernyataan. Mediasi itu terjadi pada Kamis 21 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 WIB kemarin.
Kini siswi yang bersangkutan telah menjalani sekolah seperti biasa. Artinya persoalan antara pihak sekolah dengan orang tua murid telah diselesaikan.
"Makanya atas kesalahpahaman ini, saya minta maaf. Semoga persoalan ini tidak jadi pergesekan antara hidup beragama, tidak hanya di Padang, tapi seluruh negara, karena video ini viral di media sosial," sebutnya.
ADVERTISEMENT