Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang - Sejak beberapa waktu belakangan, Sumatera Barat tak lagi seperti biasanya. Mulai dari kemarau, kabut asap dan sekarang suhu hinga 13 derajat celcius melanda Ranah Minang.
ADVERTISEMENT
Selain kemarau dan kabut asap, sejak kemarin masyarakat Sumatera Barat dihebohkan dengan suhu ektrim. Catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) GAW Koto Tabang mencatat suhu di Sumbar rata-rata turun 3-4 derajat celcius.
Catatan BMKG GAW Koto Tabang, suhu di beberapa wilayah di Sumbar, Senin (16/9) pagi, seperti Bukittinggi mencapai 13 derajat celcius, di Kota Padang Panjang 14 derajat celcius, di Pariaman 17 derajat celcius dan Kota Padang 18-20 derajat celcius.
Kepala BMKG GAW Koto Tabang, Wan Dayantolis menyebutkan, penyebab suhu dingin di Sumbar disebabkan kemarau dank abut asap.
“Saat kemarau, udara dingin itu umum terjadi, seperti saat ini. Karena, lapisan uap air yang tersimpan di bumi lebih sedikit, saat malam hingga subuh, (uap air) itu langusng hilang, naik ke atmosfir,” ujarnya kepada Langkan.id , Senin (16/9).
ADVERTISEMENT
Selaian itu, suhu dingin juga disebabkan adanya kabut asap sejak beberapa hari belakangan. “Kita sama tahu juga, Sumbar seminggu ini diselimuti kabut asap. Jadi, radiasi yang datang dang tingga di permukaan bumi lebih sedikit dari baisanya, karena kabut asap,” jelasnya.
Lalu, sejak Sabtu (14/9) diketahui kabut asap sudah mulai berkurang di wilayah Sumbar. “Karena itu, radiasi yang boleh dikatakan lebih sedikit berada di bumi, cepat hilang ke atmosfir. Tidak ada partikel padat ataupun uap air yang menghalang, makanya suhu terasa lebih dingin dari baiasanya,” ungkap Dayan.
Itulah dampaknya, kata Dayan. Penyebab dari kemarau dan kabut asap, suhu menjadi lebih dingin. “Suhu itu, akan semakin menurun terhadap ketinggian, ada kemungkinan suhu di Alahan Panjang lebih dingin, kita belum ada data juga untuk daerah itu,” ucapnya. (Zulfikar)
ADVERTISEMENT