Konten Media Partner

Perlintasan Rel KA Minangkabau Duku - BIM, Bikin Macet

2 Agustus 2018 18:35 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Perlintasan Rel KA Minangkabau Duku - BIM, Bikin Macet
zoom-in-whitePerbesar
Langkan.id, Padang - Sejak beroperasinya kereta api menuju Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menyisakan masalah baru. Rel yang melintas jalan lintas Sumatera yang baru dibangun itu, tepatnya di Duku Padang Pariaman menyebabkan macet berkepanjangan. Tak hanya diwaktu liburan, tapi dihari biasapun macet tetap terjadi.
ADVERTISEMENT
"Posisi relnya melintang pada jalan yang sempit. Semua kendaraan harus menginsut ketika akan melinta rel. Ditambah semua kendaraan harus melambat pada rel. Ini menjadi macet tanpa henti saban hari," sebut Anton, pengendara yang melintasi jalan tersebut.
Selama ini, Anton melintasi jalan itu, hampir setiap pekannya, karena ada belanjaan yang perlu dijemput ke Bukittinggi. Sebelum ada rel, paling tidak dia bisa mencapai dalam Kota Padang dalam waktu minimal satu jam dari Pasar Usang, namun sejak ada rel waktunya lebih lama.
"Sekarang dua dan dua setengah jam untuk sampai ke Padang, apalagi untuk menyeberang rel itu membosankan. Harus berebutan masuk. Ini kadang juga menyebabkan pertengkaran dengan pengemudi lain,"katanya.
ADVERTISEMENT
Kemacetan di perlintas rel Duku terjadi setiap hari. Rata-rata macet dari 100 meter sampai 1 km antrian kendaraan. Jika jalan ramai, seperti hari libur, maka macet bisa mencapai 1 km lebih.
Kepala Dinas Perhubungan Sumatera Barat Heri Nofiardi mengaku perlintasan tersebut akan menjadi prioritas utama dalam peningkatan kelancaran lalu lintas. Namun, penyelesaiannya melibat banyak sektor.
"Ini memang sudah menjadi catatan saya, nanti kita akan bicarakan dengan instansi terkait," sebutnya.
Dikatakannya, sebelumnya kondisi perlintasan rel Duku tersebut menjadi salah satu titik yang harus diselesaikan pascalibur lebaran. Karena menjadi penyebab macet.
"Ketika saya rapat dengan Wakil Gubernur ini memang menjadi perhatian khusus," jelasnya.
Menurutnya, ke depan jalan tersebut harus dibuatkan jalan layang atau underpass. Sehingga jalur jalan raya dengan rel tidak saling bersinggungan.
ADVERTISEMENT
"Ini kan melibatkan Dinas Pekerjaan Umum, Balai Teknik Perkeretaapian. Nanti saya koordinasikan," sebutnya. (M Hendra)
Foto: tribratanews