Petani Ikan di Pasaman Keluhkan Margin Pakan dan Harga Ikan Relatif Tipis

Konten Media Partner
18 Oktober 2022 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, saat mengunjungi salah satu sentra penghasil ikan air tawar di Kecamatan Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat, Senin (17/10/2022). Dokumentasi: Diskominfotik Sumbar
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy, saat mengunjungi salah satu sentra penghasil ikan air tawar di Kecamatan Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat, Senin (17/10/2022). Dokumentasi: Diskominfotik Sumbar
ADVERTISEMENT
Kebutuhan pakan ikan per tahun di Kecamatan Rao Selatan, Pasaman, Sumatera Barat, mencapai 42 ribu ton, sementara produksi pakan hanya menyanggupi tiga ribu ton.
ADVERTISEMENT
Dalam tinjauannya, Wakil Gubernur Sumbar Audy Joinaldy menjelaskan, pemenuhan kebutuhan pakan telah didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk membangun pabrik pakan ikan di Rao Selatan yang dimulai Juli lalu.
“KKP mengucurkan Rp 12,1 miliar untuk pembangunan ini, sekarang pembangunan sudah mencapai 78 persen, diperkirakan rampung Desember nanti,” katanya, Selasa (18/10).
Salah satu sentra penghasil ikan air tawar ini diketahui mampu memproduksi setidaknya 58 ribu ton ikan setiap tahunnya. Di daerah ini, terdapat beragam budidaya ikan salah satunya yang dilakukan oleh Abdullah dari kelompok budidaya Ikan Mas Saiyo Saolo, di Kecamatan Rao Selatan.
Kelompok budidaya Ikan Mas Saiyo Saolo beranggotakan 20 petani Ikan dengan total luas tambak yang dimiliki kurang lebih 20 hektare.
ADVERTISEMENT
“Lahan tambak milik petani Ikan perlu dibantu tambahan jaringan pengairan sepanjang 5 km dan akses jalan yang mengitari kawasan tambak. Selain itu, kelompok budidaya juga mengeluhkan margin pakan dan harga Ikan per kilogram yang dianggap relatif tipis,” ujarnya saat dikunjungi Wagub Sumbar, Senin (17/10).
Ia menambahkan, harga per kilogram Ikan Mas di tambak, menurut Abdullah saat ini berkisar Rp 22.000, sementara untuk kebutuhan pakan, pihaknya mengeluarkan Rp 13.500 per kilogram.