Konten Media Partner

Petani Keluhkan Mahalnya Bibit Bengkuang di Kota Padang

13 Maret 2018 17:04 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petani Keluhkan Mahalnya Bibit Bengkuang di Kota Padang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Bengkuang sudah mulai langka di Kota Padang, Sumatera Barat. Padahal, kota ini pernah dijuluki sebagai Kota Bengkuang. Kelangkaan bengkuang di Kota Padang disebabkan mahalnya bibit. Petani bengkuang pun mulai beralih ke tanaman lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kelangkaan bengkuang karena harga bibit yang tergolong mahal, mencapai 300 ribu Rupiah per gantang," ujar Bakri Chan, salah seorang petani bengkuang di Rimbo tarok, Kelurahan Gunung Sarik, Selasa 13 Maret 2018.
Bakri mengatakan, selain mahal, bibitnya sulit juga didapatkan. Sehingga petani malas bertanam bengkuang. Kata Bakri, dulu di sekitar lokasi ladangnya, banyak petani yang bertanam bengkuang. Sebab, permintaan buah tersebut cukup banyak, apalagi orang rantau atau luar daerah.
"Dahulu memang simbol Kota Padang adalah Kota Bengkuang, lantaran banyak pengunjung atau wisatawan yang beli bengkuang untuk jadi buah tangan, tapi sekarang sudah mulai langka," ujarnya.
Selain itu, ia juga mengatakan, faktor cuaca yang membuat pertumbuhan bengkuang kurang bagus. Daunnya pun sedikit menguning sehingga buahnya kecil. Banyak juga petani yang gagal panen. "Akibatnya modal tak pulang, malahan saya rugi," jelasnya sambil menunjuk tiga piring lahan yang ditumbuhi bengkuang tersebut.
ADVERTISEMENT
Bakri mengatakan, sebaiknya bertanam bengkuang dengan cuaca gerimis, agar pertumbuhannya optimal. Tidak dianjurkan pada kondisi hujan lebat, yang menyebabkan bibit bengkuang terbawa hujan lantaran tanahnya retak.
Selain itu, ia mengatakan, perawatan bengkuang cukup rumit. Berawal dari pembibitan, kemudian setelah berbulan-bulan, muncul bunga dari daun bengkuang yang harus digunting. "Seminggu yang lalu sudah digunting, tumbuh lagi gunting lagi, begitu seterusnya," ujarnya. (Almurfi Syofyan)