Konten Media Partner

Polemik Islam Nusantara, Din Syamsuddin Diminta Cabut Pernyataanya

31 Juli 2018 18:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polemik Islam Nusantara, Din Syamsuddin Diminta Cabut Pernyataanya
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Ketua Pagar Nagari Sumatera Barat Ibnu Aqil D. Ghani mengatakan, Din Syamsuddin dikabarkan akan mengunjungi Sumatera Barat untuk meyakinkan masyarakat menerima konsep Islam Nusantara.
ADVERTISEMENT
"Dari berbagai berita media Tuan yth (Din Syamsuddin) akan datang ke Sumbar untuk berupaya meyakinkan masyarakat Minangkabau supaya menerima Islam Nusantara. Kedatangan Tuan oleh media dinyatakan sebagai utusan Presiden Joko Widodo sesuai dengan jabatan Tuan saat ini," tulis Alumni 212 ini di akun pribadi Facebooknya, Selasa 31 Juli 2018.
Namun, kata Ibu Aqil, sebelum Utusan Khusus Presiden RI untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban (UKP-DKAAP), Din Syamsudin datang, ada beberapa hal yang ingin disampaikannya kepada Mantan Ketua Umum Muhammadiyah itu.
Di antaranya, keputusan Ketua MUI Sumatera Barat Gusrizal Gazahar menolak konsep Islam Nusantara didukung penuh seluruh ulama dan masyarakat Sumatera Barat. Sebab, pernyataan MUI Sumatera Barat itu hasil musyawarah yang melibatkan seluruh MUI di kabupaten dan kota.
ADVERTISEMENT
Ibnu Aqil juga minta Din Syamsuddin untuk mencabut pernyataaannya di media yang menyatakanmasih ada ulama Sumatera Barat yang menerima Islam Nusantara. Ia menilai pernyataan Din Syamsuddin berpotensi memecah belah ummat dan ulama di Minangkabau.
Namun, kata dia, ulama di Sumatera Barat akan tetap menyambut baik kedatangan Din Syamsuddin di Sumatera Barat sebagai tamu. Namun jika tujuan tamu itu merusak kesepakatan hasil musyawarah, merendahkan ulama atau berusaha memecah belah ulama dan umat di Sumatera Barat, akan diusir dari Minangkabau.
Berikut ini argumen Ibnu Aqil sebagaimana yang tertera dalam postinganya di Facebook,
Tuan Din Syamsudin, sebelum Tuan datang, maka ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada Tuan.
Pertama, bahwa penolakan terhadap Islam Nusantara sebagaimana halnya telah dinyatakan oleh Ketua MUI Buya Gusrizal Gazahar kami dukung sepenuhnya dengan jiwa raga kami, karena telah sangat sesuai dengan hati nurani masyarakat kami, sesuai dengan keyakinan kami dan filosofi adat istiadat kami di Minangkabau.
ADVERTISEMENT
Kedua, oleh karena pernyataan MUI Sumbar menolak Islam Nusantara adalah hasil musyawarah yang telah melibatkan seluruh MUI kabupaten dan kota di Sumbar maka kami menganggap itu adalah keputusan masyarakat Minangkabau secara keseluruhan, karena urusan agama ini kami percayakan pada ulama-ulama kami, Pitaruah indak baunian, pasan indak baturuik, picayo laia jo batin, sumpah Satiah rang Minangkabau.
Ketiga, setiap tamu yang datang akan kami sambut dan tunggu dengan penuh penghormatan. Tapi kalau tujuan mau merusak kesepakatan dan hasil.musyawarah serta merendahkan ulama-ulama kami atau berusaha memecah belah ulama dan ummat kami, maka tamu tersebut kami usir dan persilakan keluar dari Minangkabau.
Keempat, pernyataan Tuan di media yang menyebutkan bahwa tuan percaya masih ada ulama Sumbar yang menerima Islam Nusantara ini, maka kami melihat pernyataan Tuan inilah sesungguhnya yang berpotensi memecah belah ummat dan ulama di Minangkabau, maka sebelum Tuan datang pernyataan itu seharusnya dicabut terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Kelima, Tuan mungkin belum paham dengan Filosofi Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato Adat Mamakai, dan juga belum paham dengan sejarah nama Minangkabau yang berasal dengan kata Almukminan Kan Nabawi. Karena itu, jangan gegabah datang ke Minangkabau sesuai pepatah Minangkabau bajalan.paliharo kaki, bakato paliharo lidah, tatumbuak biduak dikelokkan, tatumbuak kato dipikiakan.
Padang, 31 Juli 2018
Ketua Paga Nagari Sumbar
Ibnu Aqil D. Ghani