Konten Media Partner

Redupnya Kilau Batu Akik di Padang

17 Februari 2018 11:07 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Redupnya Kilau Batu Akik di Padang
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang- Penjual batu akik di kawasan Jalan Hiligoo Pasar Raya Padang terancam gulung tikar. Sebab, penjualan batu akik merosot sejak dua tahun terakhir ini.
ADVERTISEMENT
Pantauan Langkan.id, di lokasi, kawasan Hiligoo Pasar yang menjadi sentral penjualan batu akik di Pasar Raya Padang tampak sepi. "Jauh merosot," ucap Imran salah seorang pedagang batu akik, Jumat 16 Februari 2018.
Imran telah berjualan batu akik belasan tahun itu. Omset dagangannya jauh merosot dibanding dua tahun lalu.
Hari itu saja, baru satu batu akik yang terjual. Itupun harganya tergolong murah.
"Biasanya harga batu combong itu bisa mencapai lima ratus ribu. Tadi saya jual hanya lima puluh ribu. Terpaksa saja saya jual murah karena dari pagi belum pecah telur," jelasnya.
Uang yang dapatkannya dari hasil penjualan batu akik, hanya mencukupi keperluan sehari-hari. Paling dalam sehari, Imran hanya bisa menjual dua dengan harga masing-masing Rp 50 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk sumber batu, biasanya ada saja orang yang mau mengasah batu akik kesini, lalu sisanya saya jual lagi. Jadi tidak perlu modal untuk membelinya," ulasnya.
Kata Irman, harga batu akik seperti lumut sungai dareh, cimpago biru, nilam, dan limau manih, dua tahun lalu mencapai Rp. 500 ribu. Saat ini harga pasarannya Rp. 50 ribuan saja.
Ia menyebut dua tahun silam segala lapisan masyarakat sangat menggandrungi batu akik, namun sekarang yang beli batu akik hanya orang-orang tertentu saja.
"Waktu heboh, batu akik semua umur baik pria maupun wanita pasti datang kesini. Kalau sekarang hanya maniak batu akik saja yang beli. Kebanyakan bapak-bapak umur empat puluh ke atas," katanya. (Almurfi Syofyan)
ADVERTISEMENT