Konten Media Partner

Rencana Pembangunan Flyover Sitinjau Lauik Padang Kandas, Ini Sebabnya

17 Juni 2022 19:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aerial kendaraan melintas di Jalan Raya Padang- Jambi, kelok Sitinjau Laut, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (1/7). - ANTARA/Iggoy el Fitra
zoom-in-whitePerbesar
Foto aerial kendaraan melintas di Jalan Raya Padang- Jambi, kelok Sitinjau Laut, Padang, Sumatra Barat, Sabtu (1/7). - ANTARA/Iggoy el Fitra
ADVERTISEMENT
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat membenarkan rencana pembangunan flyover atau jembatan layang Sitinjau Lauik Padang batal dilakukan.
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Barat Medi Iswandi mengatakan alasan pemerintah pusat membatalkan pembangunan flyover yang menghubungkan Padang-Solok itu, karena besarnya anggaran yang dibutuhkan.
"Meski pembangunan flyover nya batal. Bukan berarti kondisi jalan di Sitinjau Lauik dibiarkan begitu saja. Ada solusi yang kita lakukan," katanya, Jumat 17 Juni 2022.
Ia menjelaskan setelah dipastikan batalnya rencana pembangunan flyover Sitinjau Lauik itu, maka selanjutnya diganti dengan melebarkan geometrik jalan raya atau pelebaran ke arah jurang.
"Jadi pemerintah pusat menggantinya dengan metode geometrik jalan raya,” ujarnya.
Menurutnya untuk perbaikan geometrik jalan rencananya menggunakan beton kantilever ke arah jurang. Diharapkan dengan cara itu, kemiringan jalan bisa dikurangi.
Dikatakannya geometrik jalan raya yang akan dibangun itu secara fungsi hampir sama dengan flyover. Namun perbedanya itu, anggaran lebih kecil untuk geometrik jalan, ketimbang bangun flyover.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk flyover bisa mencapai Rp 4 triliun. Karena ada flyover satu dan dan dua. Flyover satu Rp 1,5 triliun dan flyover 2 Rp 2,5 triliun," ungkap Medi.
Dikatakannya rencana pembangunan geometrik juga sudah disetujui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) kepada Kementerian Pekerjaan Umum dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) Nasional.
Lalu, untuk desain geometrik yang akan digunakan, akan ada model tikungan dan pola memperkecil kemiringan yang diambil dari desain flyover, dari titik flyover akan ada yang terpakai.