Sawahlunto Hadirkan Replika Lokomotif Mak Itam dari Mesin Diesel

Konten Media Partner
20 September 2018 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sawahlunto Hadirkan Replika Lokomotif Mak Itam dari Mesin Diesel
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Sawahlunto - Ada yang baru dihadirkan oleh Pemerintah Kota Sawahlunto, Sumatera Barat. Kali ini melalui tangan-tangan para kreator daerah setempat, berhasil membuat replika lokomotif Mak Itam yang terbuat dari mesin diesel. Berbeda dengan yang aslinya, Mak Itam dioperasikan menggunakan bahan bakar batu bara.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan dan Peninggalan Sejarah Kota Sawahlunto, Hendri Thalib, mengatakan replika Mak Itam E 1060 tersebut merupakan sebuah lokomotif legendaris yang lekat dengan sejarah. Replika Mak Itam yang itu berdiri di rel depan Museum kereta, dirancang mampu menarik 2 gerbong kapasitas 50 penumpang.
"Pengadaan replika ini menghabiskan dana sebesar Rp71 juta yang bersumber dari APBD. Hal ini kita lakukan merupakan langkah untuk mensiasati kondisi lokomotif E1060 asli yang tidak mampu lagi berjalan," jelasnya, Kamis (20/9).
Ia menyebutkan untuk menghidupkan kembali lokomotif Mak Itam asli sudah diupayakan saat Pemerintahan Ali Yusuf dengan melobi Kementerian Perhubungan dan PT. KAI. Namun sayangnya perbaikan oleh PT. KAI yang dikerjakan di tahun 2017 tidak tuntas karna masalah sparepart yg tidak tersedia lagi.
ADVERTISEMENT
“Ditargetkan replika Mak Itam akan beroperasi mengangkut wisatawan pada akhir tahun 2018. Dengan dukungan DPRD Insya Allah pengadaan gerbong akan bisa direalisasi melalui anggaran perubahan 2018," ujarnya.
Saat ini pihaknya tengah mengusulkan perda retribusi harga tiket replika Mak Itam sebesar 10 ribu rupiah per orang. Dengan rute dari Museum Kereta masuk terowongan Lubang Kalam hingga Muaro Kalaban.
Sensasi berkereta di dalam terowongan menembus kaki bukit Barisan sepanjang 835 meter yang dikerjakan oleh orang rantai di tahun 1892 hingga 1894 ini akan menjadi kenangan tersendiri bagi wisatawan.
“Mudah-mudahan nanti setelah selesai mengurus perizinan, ada dukungan dari PT. KAI untuk memperbaiki rel lintasan kereta dari Saringan hingga ke Silungkang,” sebut Papi, sapaan akrab Hendri Thalib.
ADVERTISEMENT
Ia juga berharap PT. KAI akan memajang Mak Itam asli di depan Museum Kereta sehingga dapat dimanfaatkan oleh wisatawan sebagai objek foto.(H/R)