SGREC 2019, Pemkab Sijunjung Pastikan Tak Ada Aktivitas Tambang

Konten Media Partner
1 November 2019 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu aktivitas tambang di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Foto: sumbarprov.go.id)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu aktivitas tambang di Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Foto: sumbarprov.go.id)
ADVERTISEMENT
Langkan.id, Padang – Pemerintah Kabupaten Sijunjung memastikan tidak akan ada aktivitas tambang saat perhelatan olahraga extrim Piala Dunia Arung Jeram bertajuk Silokek Geofest Rafting World Cup (SGREC) yang diselengarakan di daerah tersebut, 10-14 November 2019.
ADVERTISEMENT
Bupati Kabupaten Sijunjung, Yuswir Arifin menyebutkan, Pemerintah Daerah (Pemda) sudah melarang dan menutup aktivitas tambang di aliran sungai. Dia mengklaim, pemerintah daerah bersama masyarakat sudah komitmen untuk itu.
“Kami sudah melarang (aktivitas pertambangan) di aliran sungai, tidak ada pertambangan. Kemudian, seluruh masyarakat juga sudah komitmen tidak ada aktivitas pertambangan,” ujarnya kepada awak media usai peluncuran SGREC 2019 di Padang, Kamis (31/10) malam.
Terkait hingga saat ini masih keruhnya aliran sungai di daerah itu, Yuswir mengaku karena adanya kerusakan alam. “Tentunya kita ingin aliran sungai itu tidak keruh dan airnya bening, itu ingin kita,” ungkapnya.
Dikatakannya, Pemkab dan stakeholder terkait dalam waktu dekat akan melaksanakan rapat, untuk mencari solusi agar aliran sungai di Kabupaten Sijunjung tidak keruh. Termasuk akan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
ADVERTISEMENT
Bahkan, kata Yuswir, Kepala BNPB, Doni Monardo akan langsung meninjau aliran sungai di Kabupaten Sijunjung, Selasa (5/11) nanti, dan akan diupayakan untuk mencari solusinya.
“Keruhnya aliran sungai itu pasti ada kerusakan alam, beliau (Doni Monardo) akan melihat langsung ke lapangan dan mencari tahu apa penyebabnya. Kunjungan tanggal 5 November besok, kami akan berdiskusi dengan beliau, apa yang akan dilakukan secara bersama agar aliran sungai tidak keruh lagi,” ungkap Yuswir.
Diketahui, 250 atlet arung jeram tingkat nasional hingga internasional akan ambil bagian untuk menjadi yang terbaik dalam iven SGREC 2019. Catatan dari panitia, hingga saat ini, sudah dua negara yang ikut mendaftar, yaitu Malaysia dan Republik Ceko.
Lalu, atlet nasiolan dari berbagai daerah juga sudah ikut mendaftar, mulai dari Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah hingga Jawa Barat.
ADVERTISEMENT