Sosok Sastrawan Js Khairen yang Telah Prediksi Nama Ibu Kota Baru Sejak 2014

Konten Media Partner
19 Januari 2022 14:41 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jombang Santani Khairen. Foto: dok pribadi JS Khairen
zoom-in-whitePerbesar
Jombang Santani Khairen. Foto: dok pribadi JS Khairen
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Republik Indonesia sudah menetapkan Nusantara sebagai nama ibu kota baru atau ibu kota negara (IKN) yang berlokasi di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditetapkan dalam rapat Pansus RUU IKN pada Senin 17 Januari 2022 lalu.
Menjadikan Nusantara sebagai ibu kota baru Indonesia ini, ternyata bukan hal yang asing bagi Sastrawan muda asal Kota Padang, Sumatera Barat, bernama Jombang Santani Khairen, atau yang dikenal publik dengan JS Khairen.
Siapa sangka, sebelum pemerintah mengumumkan nama IKN Nusantara itu, ternyata JS Khairens sudah lebih dulu menuliskan di beberapa karya cerpennya tentang Nusantara.
Salah satu judul cerpennya yang ditulis JS Khairen yakni dengan judul 'Nusantara Top Secret Project: Rongga Waktu' yang diterbitkan oleh Noura Publishing pada tahun 2017 lalu.
Kendati karya itu terbilang fiksi, nyatanya JS Khairen tidak serta merta menuliskan berdasarkan imajinasinya saja. Dia malah melakukan riset untuk sebuah cerpen, sama halnya dengan cerpen 'Nusantara Top Secret Project: Rongga Waktu.
ADVERTISEMENT
JS Khairen mengatakan bahwa wacana pemindahan ibu kota serta nama ibu kota baru tersebut sudah telah lama diprediksi dan diceritakan oleh ilmuan serta pakar-pakar.
Di samping itu, ia hanyalah menuliskan kembali apa saja nasihat-nasihat dan cerita-cerita yang pernah ia dapat dari orang-orang tersebut.
"Karena banyak baca aja, sama dengarkan nasihat-nasihatnya ilmuwan dulu, soalnya isu pemindahan ibu kota itu sudah lama juga kan," jelasnya kepada Langkan, Rabu 19 Januari 2022.
JS Khairen menuturkan, bahwa ia bukanlah peramal atau semacamnya, akan tetapi, pemilihan nama Nusantara menjadi nama ibu kota di beberapa cerpennya memang sudah diaturnya, semua tersebut dituliskan berdasarkan riset terlebih dahulu.
"Gua bukan peramal atau semacamnya sih, tapi emang banyak riset aja," tutur penulis yang telah menerbitkan 14 novel itu.
ADVERTISEMENT
Tahun 2022 Menerbitkan Buku Lagi
Walaupun sudah menerbitkan 14 novel, ia mengaku masih rutin dan tetap menulis, dan bahkan ia baru memutuskan menjadi penulis penuh waktu sejak Juni tahun lalu.
"Memutuskan untuk menjadi penulis penuh waktu itu sejak Juni tahun lalu, tapi di samping itu, juga jadi konsultan strategi serta creative development, serta jadi ayah juga" katanya.
Penulis yang besar di Padang, Sumatra Barat ini, kerap menulis pada pukul 5 hingga 7 pagi, bahkan ia mengatakan malam-malam juga masih lanjut untuk menulis.
"Ada 4 buku juga yang akan diterbit di 2022 ini," ucap Ayah dari 2 anak itu.
Diketahui juga, dari 14 bukunya yang telah terbit tersebut, rata-rata semuanya berasal dari kumpulan cerpen yang ia tulis ketika menghabiskan waktu luang.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ia juga mangaku tidak suka nongkrong untuk menghabiskan waktu luang, baginya nongkrong-nongkrong tersebut terkesan menghabiskan waktu.
"Nongkrong, apaan tuh nongkrong, nggak ada lah," tutur lulusan Fakultas Ekonomi UI itu.
Ia memilih untuk menulis dan bermain dengan anak-anaknya di malam hari. "Gua itu nulis biasanya dari jam 5 sampai 7 pagi, malam-malamnya kadang ini agak sibuk juga, ngurus bocil (anak-anaknya)," ucap pria kelahiran Padang, 23 Januari 1991 itu.