Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Sosok Usmar Ismail di Mata Bupati Dharmasraya Sutan Riska
6 November 2021 19:35 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Dalam orasi ilmiah Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan di acara Wisuda ke-69 Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar), mengajak para wisudawan untuk meneladani sosok tokoh Sumatera Barat yang dalam waktu dekat akan menjadi Pahlawan Nasional yakni Usmar Ismail.
ADVERTISEMENT
"Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 2021 nanti. Presiden RI Joko Widodo akan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada Usmar Ismail. Ini adalah kabar baik bagi kita," katanya dihadapan para wisudawan UM Sumbar di Padang, Sabtu 6 November 2021.
Menurut Sutan Riska, sosok Usmar Ismail, patut jadi pedoman hidup bagi generasi muda. Karena perjuangan almarhum untuk menjadi orang sukses benar-benar dimulai dari bawah.
Bahkan di usianya yang masih muda, telah meniti karir di tingkat nasional, mulai dari dunia perfilman hingga menjadi jurnalis.
"Pada tahun 1950, ketika Usmar Ismail di usia 29 tahun telah mendirikan Pusat Film Nasional Indonesia (Persani). Lalu Usmar mendapat beasiswa belajar film ke Amerika Serikat pada 1952. Dalam waktu setahun beliau lulus dari Jurusan film di University of California in Los Angeles. Hal ini patut jadi motivasi bagi generasi muda," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Hal lain yang bisa dikenal dari sosok Usmar yang merupakan pejuang dari Ranang Minang, juga dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia. Karena seumur hidupnya yang tak sampai 50 tahun, Usmar telah membuat lebih dari 30 film.
Selain itu, Usmar tak hanya dikenal sebagai sutradara, penulis skenario dan produser, beliau juga dikenal sebagai sastrawan dan wartawan.
Sebelum terjun di dunia perfilman, ternyata di usia 25 tahun, Usmar terpilih sebagai Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Usia yang sangat muda dalam memimpin organisasi jurnalis satu-satunya di Indonesia saat itu.
"Sosok Usmar Ismail sangat menginspirasi. Saya mengagumi sosok Usmar Ismail ini," sebutnya.
Untuk itu, Sutan Riska berharap, dari sekilas sejarah tokoh asal Sumatera Barat tersebut, hendaknya menjadi motivasi bagi generasi muda dalam mewarnai pembangunan bangsa hari ini.
ADVERTISEMENT
Menurutnya kaum muda harus memiliki kecerdasan emosional. Karena berdasarkan penelitian, kecerdasaan emosional mempengaruhi kesuksesan. Kecerdasan emosional berperan penting dalam menghadapi kehidupan sosial dan berinteraksi dengan orang lain.
"Hendaknya para wisudawan menjadi semangat bagi kita generasi muda dalam mewarnai pembangunan bangsa hari ini," pinta Sutan Riska yang juga sebagai Ketua Umum Apkasi ini.
Menurutnya dengan melihat perjuangan para sosok Usmar Ismail itu, telah membuat dirinya dikenal sebagai kepala daerah yang telah berhasil mengubah Dharmasraya, menjadi daerah yang sejahtera.
Ia mengakui memang tidak mudah baginya dalam memimpin Kabupaten Dharmasraya sebagai pintu gerbang atau etalase Provinsi Sumatera Barat wilayah selatan.
"Saya mulai dilantik sebagai Bupati Dharmasraya periode pertama pada 17 Februari 2016, dalam usia 26 tahun. Saat itu saya sebagai bupati termuda di Indonesia," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Di awal kepemimpinan, banyak ejekan dan kritikan yang datang. Ada yang menyebut, anak muda belum pantas menjadi kepala daerah. Anak muda bisa apa, dan sebagainya. Namun, ejekan tersebut saya jadikan sebagai pelecut dan motivasi untuk membangun daerah," sambungnya.
Hal itu tidak membuatnya goyah, dia malah makin terpacu untuk membuktikan bahwa anak muda bisa mewujudkan aspirasi masyarakat khususnya dalam mendapatkan pemerataan pelayanan dan pembangunan diberbagai bidang baik bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya yang kesemuanya itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, terutama di Dharmasraya.
"Alhamdulillah, pada periode pertama, dalam menunjang pendidikan, kami berhasil membangun 10 unit sekolah baru dengan 57 unit ruang kelas dan juga diiringi dengan program bebas pungutan sekolah yang telah kami mulai di tahun 2016 lalu, bantuan 104 paket program 1 keluarga 1 sarjana juga tersalurkan dengan harapan target peningkatan sumber daya manusia unggul di Kabupaten Dharmasraya bisa terwujudkan," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Di sektor infrastruktur, kata Sutan Riska, banyak perubahan yang telah kami perjuangkan, akses jalan yang dulunya lumpur sekarang sudah menjadi aspal hitam, banyak jembatan yang dulunya rapuh sekarang sudah berdiri kokoh, Nagari yang dulunya kelam sekarang sudah keseluruhan mendapatkan penerangan, bahkan akses internet sebagai penunjang pendidikan juga sudah rata bisa dimanfaatkan.
"Sedangkan tata kelola pemerintahan, kita menerapkan pemerintah yang terbuka. Salah satunya dengan menerapkan sistem pelayanan terpadu satu pintu, untuk memudahkan pelayanan kepada publik terkait dengan berbagai keperluan administrasi dan mencegah terjadi penyalahgunaan kekuasaan," sebutnya.
Dengan capaian-capaian tersebut, Sutan Riska kembali diamanahkan warga memimpin Dharmasraya di periode kedua. Dalam sejarah Kabupaten Dharmasraya, baru pertama kali bupati 2 periode.
"Insya Allah saya akan tetap menjaga amanah itu untuk Dharmasraya yang mandiri, maju dan berbudaya," kata bupati, sembari dihujani tepuk tangan dari para wisudawan.
ADVERTISEMENT
Artinya, begitu pentingnya kecerdasan emosional tersebut, terutama bagi generasi muda. "Kita harus mampu mengenali emosi, kemampuan, kekuatan, kelemahan dan batasan diri. Kita harus mampu mengontrol emosi dan tindak dengan baik. Kita harus mampu memotivasi diri sendiri. Dan kita harus memahami dan menumbuhkan koneksi dengan orang lain secara emosional," tutupnya.