Konten Media Partner

Tak Punya Uang Pas Bayar COD, Konsumen di Dharmasraya Nyaris Bacok Kurirnya

29 Oktober 2021 17:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
cuplikan video yang diambil kurir di Dharmasraya. Foto: dok Nofri
zoom-in-whitePerbesar
cuplikan video yang diambil kurir di Dharmasraya. Foto: dok Nofri
ADVERTISEMENT
Salah seorang kurir di Sungai Rumbai, Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, nyaris dibacok konsumen, berawal dari konsumen yang tidak punya uang pas untuk belanja COD.
ADVERTISEMENT
Kurir yang bernama Nofri (30) saat dihubungi Langkan.id (partner Kumparan.com) menjelaskan perlakuan yang tidak mengenakan itu dialaminya berawal dari soal pembayaran COD untuk paket yang hendak diantarkannya itu dengan nilai Rp60.253, dibatalkan konsumen.
"Jadi kejadian ini pada hari Senin 25 Oktober 2021 kemarin. Siang itu saya mengantar paket ke rumah pelaku, yang mana paket mau di ambil istrinya," katanya, Jumat 29 Oktober 2021.
Hal tersebut dikarenakan, istri dari pelaku tidak bisa menyediakan uang pas dan punya uang Rp 100.000 sementara biaya belanja COD Rp 60.253.
Padahal sebelum ke rumah konsumen, Nofri sudah menginformasikan via whatsapp tentang total bayar COD sesuai format aplikasi tempat dia bekerja.
"Saya juga menambahkan keterangan, tolong sediakan uang pas ya kak, begitu isi pesan saya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Informasi yang disampaikan Nofri bukan satu kali, karena sebelumnya, Nofri juga sudah mengingatkan kembali kepada istri pelaku, agar menyediakan uang pas. Namun, respons dari istri pelaku selalu tidak bisa menyediakan uang pas.
"Tapi pas hari kejadian saya tidak ada uang kembalian dan istri pelaku ini tidak bisa menyediakan uang pas. Karena paket banyak yang mesti saya antar maka saya bilang besok saja diantar lagi paket nya, oh yaudah jawabnya," ujarnya.
Lalu dalam perjalanan ke Blok A Sitiung 4, lanjut Nofir, dirinya mendapat pesan via whatsapp, bahwa paket nya dibatalkan oleh konsumen.
"Saya jawab ok paket dibatalkan. Tapi selang setengah jam kemudian, saya ditelepon kembali, ternyata itu suami dari yang punya paketi ini. Nah di dalam telepon itu, dia langsung maki-maki saya, menggertak serta mengancam saya," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
"Awas ang bisuak di Blok C, den tunggu ang. Ndak tau ang sia den (Awas kamu besok di Blok C, saya tunggu kamu. Tidak kenal kamu siapa ya?)" ucap pelaku yang ditrukan oleh kurir.
Mendengar kata-kata itu, Nofri pun tidak enak hati. Sehingga dia pun mendatangi rumah yang punya paket tersebut. Setiba di sana, pelaku malah memberikan reaksi marah kepada Nofri.
Di kesempatan itu, Nofri pun mencoba tenang sembari memberikan penjelasan terkait prosedur belanja COD. Namun pelaku masih tidak terima dan memarahi si kurir.
"Saya pun tanya ke dia, paham ndak perusahaan kurir itu. Dia hanya diam. Selanjutnya dia malah mengambil parang/senjata tajam ke dalam rumah dan mengarahkan ke saya. Untung dihalangi istrinya, dan warga setempat," jelas Nofri.
ADVERTISEMENT
Kondisi pun mulai tenang di sana, Nofri pun melanjutkan pekerjaannya. Tapi, melihat perlakuan yang tidak baik dari konsumennya itu, Nofri memilih untuk melaporkan pelaku ke Polsek Sungai Rumbai.
"Saya sudah lapor polisi. Informasinya dia sudah tidak di tempat alias kabur," ungkap Nofri.