Konten Media Partner

Update Kondisi Aina, Penderita Kanker Kulit dan Tumor Ganas di Wajah

11 Januari 2020 15:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kondisi Aina sebelum perban dibuka. Sekarang balita yang mengalami kanker kulit dan tumor ganas di wajahnya ini mulai membaik. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi Aina sebelum perban dibuka. Sekarang balita yang mengalami kanker kulit dan tumor ganas di wajahnya ini mulai membaik. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
Kondisi Aina Talita Zahran, balita yang mengalami kanker kulit dan tumor ganas di wajah mulai berangsur membaik, meskipun kehilangan mata sebelah kiri pascaoperasi. Perban yang menutupi bekas operasi balita 3,5 tahun ini, juga telah dibuka.
ADVERTISEMENT
Aina merupakan balita asal Jorong Palanggaran, Nagari Campago Selatan, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Balita malang ini merupakan buah hati pasangan suami istri, Adi Syahputra (37) dan Zetris Melinda (27).
Menurut Ayah Kandung Aina, Adi Syahputra, perban bekas tumor anak sulungnya dibuka sesuai dari saran dokter. Sehingga, flat yang ditempelkan di bekas tumor Aina segera kering dan berangsur pulih secara normal.
"Beberapa hari kemarin sudah buka perban, jadi sekarang tidak pakai perban di bekas operasi Aina. Sekarang bekas operasi terbuka lepas, memang itu saran dokter agar cepat kering," kata Adi dihubungi langkan.id, Sabtu (11/1).
Pascaoperasi sebanyak dua kali, Aina diwajibkan untuk melakukan kontrol satu kali dalam seminggu. Hal ini untuk memeriksa dan mengetahui perkembangan kondisi bekas tumor yang dialami Aina.
ADVERTISEMENT
"Satu kali seminggu melakukan kontrol, setiap hari Senin. Kontrol selanjutnya ke bedah antologi, bedah plastik sudah selesai," kata dia.
Adi mengakui setiap melakukan kontrol anaknya ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil di Kota Padang, tidak mengeluarkan biaya medis karena mengunakan BPJS. Namun ia tidak menampik, harus mengeluarkan biaya untuk keperluan lainnya.
"Seperti beberapa obat ada yang tidak bisa pakai BPJS, jadi terpaksa harus beli. Harganya Rp 350 ribu untuk pemakaian selama seminggu. Selain itu, juga biaya mengeluarkan biaya dalam perjalanan menuju rumah sakit dari rumah saya," ujarnya.
Setiap kali melakukan kontrol ke RSUP M Djamil di Kota Padang yang berjarak sekitar 65 kilometer dari kediamannya di Kabupaten Padang Pariaman, Adi terpaksa harus meminjam mobil milik orang. Sekaligus, terpaksa mengeluarkan biaya BBM plus ongkos sopir.
ADVERTISEMENT
Ketika kembali ke kediamannya, Adi beserta keluarga juga kembali mengeluarkan biaya. Hal ini karena seketika kembali, keluarga ini harus menaiki transportasi online.
"Jadi ketika berangkat setidaknya mengeluarkan biaya Rp 300 ribu. Terus balik ke rumah naik transportasi online kira-kira bayar Rp 250 ribu, karena jarak memang cukup jauh. Setiap kontrol hari Senin itu kami pergi sekeluarga," kata Adi.
Aina mulai bermain dengan teman sebayanya setelah berangsur membaik dari penyakit kanker kulit dan tumor ganas dideritanya. Foto: Dok. Pribadi.
Adi hanya seorang guru honorer di sekolah dasar 06 Kecamatan V Koto, Kampung Dalam, Kabupaten Padang Pariaman sejak tahun 2005 silam. Ia pun hanya menerima upah Rp 275 ribu perbulan yang diterima setiap kali 3 bulan.
Meskipun demikian, Adi sangat bersyukur dengan perkembangan kondisi anaknya saat ini. Ia sangat mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya RSUP M Djamil yang telah mengerahkan berbagai dokter spesialis dalam menangani penyakit Aina.
ADVERTISEMENT
Terkait rencana pemasangan bola mata palsu, Adi mengakui masih belum ada pembicaraan selanjutnya bersama pihak rumah sakit. Sebelumnya, memang tahap pemasangan bola mata palsu itu sempat menjadi langkah tahap berikutnya yang diambil para dokter.
"Memang saat ini fokus pemulihan secara sempurna bekas operasi tumor Aina. Mungkin setelah itu tahap selanjutnya bisa pemasangan bola mata palsu. Kalau untuk kulit Aina memang sampai sekarang saya larang keluar apabila cuaca panas," tuturnya.
Sebelumnya, Aina menjalani dua tahap operasi di RSUP M Djamil di antaranya pengangkatan masa tumor dan tindakan rekonstruksi untuk penutupan defek sekitar bagian tumor di wajah. Berbagai dokter spesialis dilibatkan seperti anokologi, bedah plastik dan anatesi.
Beberapa waktu lalu, dokter spesialis bedah plastik RSUP M Djamil, Fory Fortuna sempat menjelaskan bahwa untuk defek atau jaringan yang cukup luas yang hilang di wajah Aina sekitar 10 centimeter kali 10 centimeter. Berikut, defek juga menyangkut disertai hilangnya beberapa tulang di sekitar wajah.
ADVERTISEMENT
"Kalau defek ini menyangkut dari tulang, itu kami tidak bisa hanya mengandalkan cangkok kulit saja. Makanya kami harus mengandalkan yang lebih tebal seperti flat yang bisa membawa jaringan di bawahnya dengan membawa juga penyuluh darah," jelasnya.
Menurut Fory operasi kedua tingkat kesulitan cukup sangat besar. Serta kondisi pasien dibutuhkan secara optimal, karena operasi tidak hanya sekadar penyembuhan luka jaringan. Akan tetapi juga menyambung penyuluh darah.